Dansatgas PDB Pimpin Langsung Pembersihan Reruntuhan Bangunan Akibat Gempa



Lombok, Media NTB - Sejak gempa berturut-turut mulai Minggu (29/7) lalu disusul dengan gempa berkekuatan 7 Skala Richter pada Minggu (5/8), data terakhir yang dikeluarkan Posko Penanggulangan Darurat Bencana (PDB) alam gempa Lombok NTB tanggal 14 Agustus 2018 pukul 17.00 Wita korban jiwa mencapai 458 orang, rumah yang rusak setelah dilakukan pendataan sekitar 71.740 rumah dan fasilitas umum maupun tempat ibadah yang mengalami kerusakan sebanyak 197, sedangkan jumlah pengungsi hingga saat ini sebanyak 417.529 orang.



Pagi ini, Rabu (15/8) Dansatgas Penanggulangan Darurat Bencana (PDB)  alam gempa Lombok NTB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos., SH., M.Han., di Desa.. Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara (KLU) langsung memimpin ratusan personel TNI dari berbagai satuan melaksanakan pembongkaran dan pembersihan puing-puing reruntuhan bangunan.



Dalam wawancaranya dengan sejumlah awak media, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani yang juga menjabat sebagai Danrem 162/WB menyampaikan target untuk wilayah Pemenang selama satu minggu.



"Target untuk wilayah Pemenang diharapkan selama satu minggu harus clear, bersih dan tidak ada lagi bangunan-bangunan yang terdampak bekas bencana gempa", kata Rizal.



Menurutnya hal itu dilakukan untuk mengurangi efrk traumatis kepada masyarakat sendiri maupun wisatawan-wisatawan yang akan berkunjung ke Gili Trawangan.



Untuk saat ini sambungnya, ada 3 Satuan Setingkat Kompi (SSK) yang dikerahkan di wilayah Kecamatan Pemenang yakni Yonzipur 18/YKR, Yonzikon 13/KE dan dari Satuan Brimob.



Selain itu, Rizal juga menjelaskan beberapa alat berat yang digunakan dalam pembongkaran. "Tiga SSK tersebut menggunakan 8 alat berat milik TNI maupun dari BUMN seperti Jack Hammer, excavator dan lainnya sehingga mempercepat proses pembongkaran maupun pekerjaan pembersihan puing-puing tersebut.



Rizal berharap dengan pembongkaran dan pembersihan puing-puing ini akan dapat membantu pemulihan dan menghilangkan rasa trauma pada masyarakat serta dapat membangkitkan kembali semangat dan berjuang untuk hidup seperti sediakala", pungkasnya.(M)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.