Presiden Kunjungi Korban Gempa Lombok
Bima,
Media NTB – Presiden RI mengunjungi korban gempabumi 7
SR di Lombok siang hari ini di Kecamatan Pemenang dan dilanjutkan peninjauan
Pos Komando Operasi serta mendengarkan penjelasan terkini penanganan darurat
dari Dansatgas Posko Komando Penanganan Dampak Bencana Gempa Lombok, Kol. Ahmad
Rizal Ramdani Danrem 162 Wirabahakti, di areal Lapangan Super Semar Kantor
Bupati Lombok Utara.
Presiden RI didampingi oleh
Gubernur NTB dan Gubernur terpilih, Panglima TNI, Kapolri, Menteri PU &
Pera, Kepala Staf Kantor Presiden dan Kepala BNPB saat mengunjungi korban
pengungsi. Presiden sempat menanyakan langsung tentang kondisi para pengungsi
dan apa yang diharapkan. Masyarakat pengungsi di sekitar wilayah Kecamatan
Tanjung sangat antusias dengan kedatangan Presiden RI yang dilanjutkan melihat
kondisi pasien di Tenda Pelayanan Yonkes di areal Kantor Bupati Lombok Utara.
Dilaporkan juga ke Presiden
untuk kebutuhan operasi darurat diantaranya kebutuhan tenda, penyediaan MCK,
tandon air, permakanan, asupan gizi ibu hamil, selimut, dan obat-obatan. Alat
penghancur beton dan ketersediaan BBM juga menjadi prioritas. Kendala lain yang
masih dihadapi adalah minim sarana transportasi untuk distribusi bantuan
logistik, dan askes jalan rusak, berbukit dan lokasi desa sulit dijangkau oleh
kendaraan biasa.
Operasi penanganan darurat
ini didukung oleh seluruh potensi nasional dan LSM maupun komunitas yang terus
membantu upaya penanganan dampak gempabumi Lombok.
Presiden beserta rombongan
pada malam hari berdialog langsung dengan masyarakat pengungsi di Lapangan
Super Semar Tanjung Kabupaten Lombok Utara. Masyarakat korban gempa akan
diberikan bantuan perbaikan rumah sebanyak 1.000 KK pada tahap awal ini. Nilai
bantuan stimulus sebanyak Rp. 50 juta/KK untuk rumah rusak berat, Rp. 25
juta/KK untuk rusak sedang dan Rp 10 juta untuk rumah rusak ringan yang
pengerjaannya akan dimulai pada minggu ini.
Pembangunan dan perbaikan
dengan konsep rumah tahan gempa ini akan diberikan dalam bentuk tabungan.
Proses pembangunan akan diawasi oleh Gubernur NTB dan asistensi Kemen PU Pera.
Pemerintah akan mendorong ketersediaan material semen, besi dan lainnya dan
mengawasi harga jual material di NTB dengan konsep rumah tahan gempa. Untuk
perbaikan fasilitas umum, rumah sakit dan sekolah akan dimulai dua minggu dari
sekarang. Presiden juga langsung memberikan paket sembako dan buku tulis kepada
masyarakat pengungsi.
Data korban meninggal dunia
hingga hari ini (13/8) sejumlah 437 jiwa berasal dari Kabupaten Lombok Utara
374 jiwa, Kab. Lombok Timur 12 jiwa, Kab, Lombok Barat 38 jiwa, Kab. Lombok
Tengah 2 jiwa Kota Mataram 9, dan Kota Denpasar 2 jiwa. Jumlah pengungsi hingga
hari ini sebanyak 352.793 jiwa. Sedangkan total rumah rusak 52.812 unit, sarana
pendidikan terdampak 458 unit dan fasum serta tempat ibadah sebanyak 197 unit.(M)
Post a Comment