Seperti Korban Gempa Lainnya, Bupati dan Wakil Bupati KLU Juga Tinggal di Tenda Pengungsian
Bupati KLU, Dr. H. Najmul Akhyar, S.H. M.H, bersama keluarga di tempat pengungsian |
Lombok,
Media NTB - Gempa berkekuatan 7,0 SR yang terjadi pada
Minggu (5/8) meluluhlantahkan Kabupaten Lombok Utara (KLU). Hampir semua
bangunan rumah warga serta puluhan infrastruktur pemerintahan rusak berat
diguncang gempa. Guncangan gempa merata dirasakan dan tidak mengenal rumah
pejabat. Bahkan bangunan rumah bupati Lombok Utara pun tinggal menunggu roboh
saja.
Kini bupati pun tinggal
di tenda seperti halnya warga lainnya di posko pengungsian dusun Menggala desa
Persiapan Menggala kecamatan Pemenang.
Tidak ada yang membedakan
tenda yang digunakan bupati dengan warga lainnya. Tenda mandiri menggunakan
terpal didirikan bersama istri dan anaknya.
“Saya selalu memantau
kondisi masyarakat yang mengungsi di semua titik pengungsian. Saya hanya ingin
memastikan merka baik-baik saja,” ujar bupati KLU Dr. H. Najmul Akhyar, S.H. M.H pada wartawan.
Ditegaskannya bahwa pemerintah
tidak diam. Pemerintah selalu ada untuk masyarakat meski sama-sama berstatus
sebagai pengungsi. “Ini ujian untuk kita untuk Lombok Utara. Meski demikian,
kita tidak patah semangat semua pejabat ikut bergerak bahkan tidak tidur
sekarang ini,” katanya, Kamis malam ( 9/8/18).
“Saya pun hampir setiap hari
tidak tidur. Di Pengungsian saya dan keluarga juga bersama warga pengungsi yang
lainnya,” sambungnya.
Lebih lanjut, bupati
menyampaikan rasa terimakasih kepada semua masyarakat, relawan, Dermawan dan
semua pihak yang terlibat dalam membantu para korban. Terlebih lagi rasa syukur
kepada masyarakat dari semua daerah yang membantu menyumbangkan untuk warga
masyarakatnya, menyumbangkan sebagian
hartanya untuk para korban di Lombok.
“Sesungguhnya kita sedang di
uji oleh Allah SWT” tutupnya.
Selain dirinya, bupati juga mengungkapkan bahwa wakil bupati KLU ikut jadi pengungsi
karena rumahnya juga roboh. Hal yang
sama juga dilakukan oleh puluhan pejabat Lombok Utara mengalami hal serupa ,
tinggal ditenda pengungsian.(Uchok)
Post a Comment