Tangani Korban Gempa Secara Terkoodinir Melalui Posko dengan Tindakan Maksimal
Lombok,
Media NTB - Gempa susulan pada Kamis siang kemarin
dengan kekuatan 5,2 SR menambah kesedihan dan trauma warga NTB khususnya Pulau
Lombok. Mereka langsung mendirikan tenda-tenda terpal tempat tinggal sementara
baik yang ada didekat rumah maupun terkonsentrasi pada satu lokasi pengungsian.
Hal ini menurut Danrem
162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos., SH., M.Han., selaku Dansatgas
Penangulangan Darurat Bencana Alam Gempa Lombok menyulit petugas dalam
pendataan.
"Banyaknya tenda
pengungsian baik yang ada diperumahan berdiri sendiri maupun mengelompok pada
satu titik mengakibatkan kesulitan dalam pendataan jumlah pengungsi maupun
pendistribusian Logistik ke wilayah", ungkap Rizal sapaan akrab Danrem
162/WB.
Dilanjutkannya, pendataan
yang dilakukan oleh Babinsa bersama Babinkamtibmas dan Kepala Desa setempat
dibawah pimpinan Mupika terus dilakukan sehingga mengetahui secara pasti jumlah
pengungsi maupun korban.
"Jika sudah diketahui
secara pasti jumlah pengungsi maka akan mempermudah pendistribusian logistik
secara merata", tegasnya.
Selain itu sambungnya,
jumlah personel yang ada sudah terbagi ke semua Kecamatan dan juga jumlahnya
masih terbatas untuk membantu mengevakuasi ataupun perbaikan saluran PDAM yang
masih rusak di Desa Senaru Kecamatan Bayan sehingga seluruh lokasi belum bisa
tersentuh secara menyeluruh.
Senada Dengan Danrem 162/WB,
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, S.IP., juga menyampaikan pada
saat rapat bersama dengan BNPB Pusat maupun daerah, BPBD, TNI Polri dan pihak
terkait, Ia baru saja berkeliling menggunakan sepeda motor ke dusun-dusun
terpencil dan diakuinya memang ada yang belum tersentuh.
"Ya memang ada beberapa
tempat terpencil yang belum sama sekali tersentuh dan membutuhkan perhatian
kita bersama", ungkapnya.
Oleh karena itu lanjutnya,
melalui forum ini kita harus memperkuat koordinasi dan menyamakan persepsi
dalam penanganan saudara-saudara kita.
"Posko ini didirikan
untuk mengharmonisasi dan mendinamisasikan semua bantuan yang datang dari
manapun dengan mengklaster jumlah pengungsi baik dalam jumlah besar maupun
kecil berdasarkan hasil pendataan dilapangan, sehingga Posko bisa mengatur
pendistribusian logistik sesuaikan dengan jumlahnya", tegas Benny.
Benny juga mengucapkan
terimakasih atas masukan terhadap wilayah-wilayah yang belum tersentuh, namun
kita juga harus tahu apa yang mereka butuhkan dan berapa jumlah pengungsi, baru
dikirim bantuan logistiknya sehingga semua bisa didukung dengan baik",
pungkasnya.(M)
Post a Comment