Asisten II Setda Kota Bima Buka Kegiatan Unjuk Kreatifitas Pendidik dan Peserta Didik PAUD
Bima,
Media NTB - Kegiatan unjuk kreatifitas pendidik dan
peserta didik PAUD tingkat Kota Bima kerjasama Balai Pengembangan Pendidikan
Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BPPAUD dan DIKMAS) NTB dengan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bima dalam rangka Hari Anak Nasional dan HUT RI
ke-73 digelar di Gedung Seni dan Budaya, Kamis, 06 September 2018.
Kegiatan dibuka oleh Asisten
II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Bima Dr. Ir. H. Syamsuddin,
MS. Hadir Kepala BPPAUD dan DIKMAS NTB Drs. H.Eko Sumardi, M.Pd, pimpinan DPRD
Kota Bima, Wakil Walikota Terpilih Fery Sofian, SH, Pimpinan BUMN/BUMD, Ketua
Dewan Pendidikan Kota Bima, Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Bima, sejumlah
pimpinan OPD lingkup Pemerintah Kota Bima, pimpinan organisasi wanita, serta
jajaran pendidik se-Kota Bima.
Menurut laporan Kepala Dinas
Dikpora Kota Bima Drs. H. Alwi Yasin, M.AP, kegiatan ini merupakan ajang
kreatifitas pendidik/guru dan peserta didik PAUD dalam bentuk unjuk
kreatifitas, ekspresi, bakat dan minat dalam bidang seni ataupun keterampilan,
yaitu mendongeng bagi pendidik dan senam bagi peserta didik PAUD.
Jumlah peserta mendongeng
sebanyak 25 orang guru perwakilan dari seluruh pusat kegiatan gugus di Kota
Bima, sedangkan peserta senam sebanyak 20 regu peserta didik PAUD yang berasal
dari utusan 5 pusat kegiatan gugus di Kota Bima.
Unjuk kreatifitas ini
dinilai oleh tim juri ahli yang berasal dari budayawan dan pengamat seni, yaitu
N. Marewo, Husain La Odet, dan Wendi Normaiansyah.
Kepala BPPAUD dan Dikmas NTB
menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Kota Bima, khususnya Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bima yang telah bekerjasama dengan Badan
Pengembangan PAUD dan Dikmas NTB dalam kegiatan unjuk kreatifitas ini.
Selain itu, ia juga
menginformasikan bahwa peraturan tentang standar pelayanan minimal pendidikan
anak usia dini sudah diterbitkan dan akan diberlakukan mulai bulan Januari 2019
mendatang. “Jadi anak usia 5 sampai 6 tahun harus masuk PAUD. Wajib PAUD satu
tahun pra SD”, kata Kepala BPPAUD dan Dikmas NTB.
Ditambahkannya, pelayanan
anak usia dini tidak hanya fokus kepada pendidikan tetapi ada aspek lain yang
juga perlu diperhatikan, yakni aspek kesehatan, perlindungan, pengasuhan,
kesejahteraan, dan pembentukan akhlak anak. “Melalui pendekatan PAUD holistik
integratif diharapkan semua pihak dapat saling bekerjasama untuk mendukung
perkembangan anak”, ujarnya.
Sementara itu, Asisten II
dalam sambutannya menyampaikan bahwa lomba kreatifitas guru dan anak didik PAUD
menjadi salah satu media pemulihan atau trauma healing bagi anak-anak setelah
menghadapi rentetan kejadian gempa beberapa waktu yang lalu. Selain itu,
kegiatan ini untuk memotivasi anak agar menjadi cerdas dan kreatif dalam
memasuki bangku sekolah di jenjang selanjutnya.
"Kita melatih anak-anak
kita agar menyalurkan energi dan kemampuannya pada hal - hal yang positif,
sehingga nantinya mereka tidak mudah diprovokasi untuk terlibat tawuran,
pergaulan bebas atau penyalahgunaan narkoba", kata asisten II.
Asisten II berpesan kepada
para guru dan orang tua agar terus membina anak-anak dan mendorong semangat
mereka, karena merekalah generasi masa depan bangsa. Selain itu, ia menaruh
harapan yang besar kepada penggiat PAUD di Kota Bima dengan dibantu seluruh
masyarakat dapat memberikan sumbangsih yang nyata bagi pembangunan dunia pendidikan,
khususnya di Kota Bima.(M)
Post a Comment