HBK : Potensi Pariwisata dan Pertanian Lombok Harus Terus Dikembangkan
Lombok,
Media NTB - Petinggi Partai Gerindra yang juga Caleg DPR
RI Dapil NTB-2/Lombok, H. Bambang Kristiono atau yang akrab disapa HBK
mengatakan, Lombok dengan segala potensi pertanian dan pariwisatanya, bisa
segera bangkit dari keterpurukan pasca bencana gempa bumi beruntun.
Potensi pertanian di Lombok,
bahkan bisa menjadikan Lombok sebagai Lumbung Pangan Nasional yang
diperhitungkan ke depan.
"Saya punya mimpi
besar, untuk menjadikan Lombok sebagai salah satu Lumbung Pangan Nasional, dan
bumi Lombok yang subur bisa menjadi jawaban real terhadap ketergantungan impor
pangan Negara kita," tegas HBK, dalam pidatonya saat menghadiri Apel Gelar
Pasukan Krame Dise Gagak Hitam, Rabu (26/9) di kawasan pantai Kuta Mandalika,
Lombok Tengah.
Apel gelar pasukan yang
dihadiri oleh sekitar 1000 orang pasukan Gagak Hitam, sekaligus memperingati
HUT ke-3 Gagak Hitam.
Kegiatan itu juga dihadiri
Wakil Bupati Lombok Tengah, H Pathul Bahri, dan Ketua Umum sekaligus Panglima
Gagak Hitam, Ir. H. Jidan Hadi.
HBK mengatakan, meskipun
Lombok baru saja dilanda bencana, namun apabila semua pihak terutama masyarakat
Lombok bisa bekerja sungguh-sungguh untuk mengembangkan segala potensi
daerahnya yang ada, maka Lombok akan segera bangkit dan keluar dari semua kesulitan
yang dihadapinya, khususnya kesulitan pasca Lombok diguncang gempa.
Menurutnya, sektor pertanian
akan menjadi salah satu pilihan unggulannya ke depan yang akan terus
dikembangkannya, selain pariwisata.
"Sebagai Negara agraris
yang berada di bawah garis khatulistiwa, semestinya kita bisa mandiri dan
meproduksi sendiri kebutuhan-kebutuhan
pangan kita," katanya.
Keunggulan kompetitif
pertanian dan pariwisata Lombok juga akan menjadi jawaban kongkrit terhadap
problematika pengangguran yang ada.
Ia mencontohkan, komoditas
bawang yang sangat berpotensi untuk dikembangkan di Lombok dan NTB secara umum.
Namun di sisi lain, potensi ini belum
digarap secara maksimal hingga menjadi produk unggulan kualitas ekspor.
"Saya sedih sekali,
waktu saya mendampingi istri saya belanja, membeli kebutuhan dapur di negeri
Belanda, ternyata harga bawang putih disana bisa lebih murah dari harga bawang
putih yang ada di Jakarta, padahal bawang putih tidak bisa tumbuh disana,"
tukas HBK.
Hal ini menjadi ironis,
karena Belanda juga mengimpor dari jauh, yaitu dari negara Suriname yang berada
di Amerika Selatan, yang dulu juga adalah bekas negara jajahannya seperti
Indonesia.
"In shaa Allah kalau
Tuhan menghendaki, dan saya dipercaya mewakili masyarakat Lombok di Gedung Parlemen
nanti, saya akan bekerja keras dan meyakinkan semua teman-teman di DPR-RI maupun teman-teman yang ada di
Pemerintan nanti untuk mengembangkan pertanian dan parawisata menjadi sektor2
unggulan yang bisa meningkatkan kesejahteraan Lombok dan masyarakatnya, dan
kita bisa," kata HBK.
Bagi HBK, Lombok sangatlah
istimewa, pantai dan juga gunung-gunungnya memiliki pesona dan pemandangan yang
sangat luar biasa.
"Dan masyarakatnya yang
ramah dan agamis, membuat saya jatuh cinta", katanya.
Pasukan
Gagak Hitam Harus Solid
Dalam Apel Gelar pasukan
tersebut, HBK yang juga selaku Ketua Pembina Pasukan Krame Dise Gagak Hitam
menegaskan, agar seluruh pasukan Gagak Hitam bisa terus bekerja keras, menjaga soliditas, meningkatkan silaturahmi,
dan berpartisipasi aktif dalam menjaga keamanan, kemudian ikut mengembangkan
pertanian dan pariwisata Lombok ke depan.
"Kita harus ikut ambil
bagian, jangan hanya jadi penonton, libatkanlah diri kita sesuai dengan
kemampuan kita masing-masing. Dan akan selalu ada jalan, kalau ada
kemauan," katanya.
HBK mengatakan, keberadaan
pasukan Gagak Hitam ini menjadi kebanggaan tersendiri.
Purnawirawan Perwira Korps
Baret Merah ini pun mengaku, mengingat masa mudanya di militer dulu.
"Berdiri di depan
pasukan yang pemberani dan memiliki esprit de corps yang tinggi, mengingatkan
saya ke masa-masa 20 tahun yang lalu,
ketika saya masih muda dan menjadi Komandan Batalyon di satuan Sandi Yudha,
Korps Baret Merah Kopassus," katanya.
Ia mengatakan, jika dulu
yang selalu berada di hadapannya adalah prajurit-prajurit berbaju loreng darah
mengalir dan berbaret merah, namun yang ada sekarang juga adalah pasukan yang
tak kalah pemberaninya.
"Yang bersama-sama saya
sekarang juga adalah pasukan-pasukan yang tidak kalah pemberaninya, dengan baju
dan ikat kepala yang kesemuanya berwarna hitam. Hitam untuk saya adalah lambang
dari pekerja keras, militan dan pemberani yaitu mereka-mereka yang rela
berjuang sampai mati dalam mempertaruhkan keyakinan dan harga dirinya,"
tegas HBK disambut tepuk tangan yang riuh dari seluruh pasukan yang hadir.
Sementara itu, Ketua Umum sekaligus Panglima Gagak Hitam, Ir
H Jidan Hadi mengatakan, Pasukan Gagak Hitam adalah pasukan adat Sasak -
Lombok, yang lahir dan tumbuh di tengah-tengah masyarakat, dan akan berperan
sebesar-besarnya untuk mengamankan kehidupan dan keseharian masyarakat.
"Gerakan Gagak Hitam
adalah membangun persaudaraan dan kebersamaan di bidang pengaman, dengan
pendekatan pemberdayaan bakat dan kemampuan di bidang pengamanan,"
katanya.
Menurut dia, Gagak Hitam
akan membangun sistem keamanan dengan pengamanan yang utuh, menyeluruh,
berbasis dusun, dan berkesinambungan dengan mengedepankan kearifan lokal.
"Gagak Hitam akan
selalu bekerja sama baik dengan penguasa maupun pengusaha untuk mengembangkan
potensi Lombok ke depan," tukasnya.
Ia mewakili jajaran pasukan
Gagak Hitam mengapresiasi kesediaan hadir sosok penting seperti HBK dalam kegiatan Apel Gelar pasukan
dalam rangka HUT Gagak Hitam ke-3nya.
Termasuk amanat dan
pengarahan yang membangkitkan semangat bagi anggota dan masyarakat Lombok
secara umum, untuk mau terus bangkit dan mengembangkan potensi lokal di daerah
ini.
"Kami salut dan
mengapresiasi Bapak HBK yang sudah mengobarkan semangat juang kami, demi
pembangunan daerah lebih baik ke depan,". Tutupnya.(Uchok)
Post a Comment