Kawasan Gunung Tambora Dikembangkan Sebagai Cagar Biosfer



Mataram, Media NTB - Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak hanya memiliki gunung Rinjani, tetapi juga memiliki gunung Tambora yang pesona dan eksotismenya tidak kalah. Meletusnya gunung Tamboralah yang merubah wajah Eropa seperti sekarang. Untuk itu, kawasan Tambora sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai cagar biosfer. Sebab, kawasan Tambora memiliki potensi yang sangat bagus.



Demikian disampaikan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., M. Sc saat membuka Rapat Koordinasi pengembangan kawasan Tambora  sebagai cagar biosfer di ruang rapat Sekretaris Daerah kantor Gubernur NTB, Kamis (27/09/18) lalu.



Rakor yang juga dihadiri oleh Assisten Deputi Pemberdayaan Kawasan Strategis dan Khusus Kemenko PMK, Wijanarko Setiawan ini, bertujuan untuk membahas program yang bisa dikembangkan. Sehingga perlu adanya sinergi dalam pengembangan kawasan tambora secara menyeluruh.



Doktor Zul menyampaikan bahwa topik terkait kawasan Tambora ini sangatlah menarik. Pesona Tambora menurutnya sungguh luar biasa. Hanya saja, pengelolaannya perlu terus diperhatikan. Seperti belum tersedianya sarana prasarana yang memadai. Kawasan Tambora memiliki area yang luas, namun belum bisa termanfaatkan dengan baik. Sehingga, Tambora perlu menjadi fokus perhatian bersama.



“Saya sangat optimis dengan keberadaan Kemenko PMK, dalam waktu yang tidak terlalu lama Tambora bisa menyusul Rinjani menjadi kebanggaan dunia,” ucapnya optimis.



Pada kesempatan yang sama, asisten Deputi Pemberdayaan Kawasan Strategis dan Khusus Kemenko PMK, Wijanarko Setiawan mengatakan, hal mendasar perwujudan Tambora menjadi cagar biosfer adalah membantu dan mendorong perwujudan kesejahteraan masyarakat, dengan seluruh potensi yang dimiliki.



"Kedepan kita harus berupaya untuk melengkapi syarat-syarat yang diminta, sehingga ada Label Biosfer bagi pengembangan kawasan tambura,” tutup Wijanarko.(M)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.