Nilai Tukar Rupiah Lemah dan Harga Barang Melonjak, BEM IAIM Bima Gelar Unjukrasa
Bima,
Media NTB - Puluhan mahasiswa yang tegabung dengan Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institusi Islam Muhammadiyah bima, melakukan aksi di
depan kantor wali kota bima, pada hari Selasa (18/09).
Berangkat dari kondisi dan
keadaan bangsa yang telah terpora-porandakan, sebagaimana yang telah kita
ketahui bersama bahwasanya krisis moneter yang menimpa bangsa Indonesia, di
khawatirkan akan berakibat buruk tehadap kedaulatan NKRI. Abdillah sebagai
jendral lapangan.
“Semenatara pada tatanan
aspek kehidupan manusia dari segi pendidikan, politik, sosial, budaya lebih-lebih
persoalan ekonomi, yang dimana nilai tukar rupiah yang melambung tinggi, hingga
pada Rp. 15.000/Dolar US”. Katanya.
Namun itu cukup menggetarkan
hati kami sebagai mahasiswa Indonesia, yang memiliki tugas dan fungsi sebagao
agen Of Control, Agen Of Social serta Agen Of Change, tentunya untuk menentuksn
sikap dan menyikapi persoalan tersebut agar bagaimana kondisi bangsa yang
terpora-porandakan menjadi stabil. Tegasnya.
“Bahkan krisis Moneter di
sebabkan terjadinya kegagalan perdagangan internasional, sehingga berimplikasi
pada kondisi perekonomian negara, dan mencekik seluruh masyarakat Indonesia
dengan bukti mahalnya, atau tingginya harga barang-barang serta komoditas
lainnya, sehingga masyarakat merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari”.
Disisi lain pemerintah pusat
selalu mengimpor barang dari luar, sedangkan pada waktu yang bersamaan,
masyarakat Indonesia sedang melakukan panen raya. Ucapnya.
“Namun adapun pernyatan
sikap dari masa aksi antara lain, 1. Pemerintah daerah yang dalam hal ini, DPRD
kabupaten Bima dan pemrintah kota Bima, harus melakukan langkah-langkah
strategis untuk menyelesaikan permasalahan tertsebut, sehingga kondisi
perekonomian masyarakat kembali stabil, 2. Stabilkan nilai tukar rupiah, 3.
Pemerintah pusat stop impor barang dari luar negeri, 4. Copot jabatan Sri
Muliyani selaku menteri keuangan karena di nilai gagal dalam mengatasi kondisi
keuangan negara, 5. Mendesak pemerintah pusat agar tidak menaikan harga BBM dan
barang-barang pokok lainnya.
Sementara itu Muhtar Landa
sebagai Sekda pemrintah kota Bima, langsung menanggapi apa yang menjadi
tuntutan masa aksi, kerena apa yang menjadi tuntutan masa aksi pada hari ini,
bukan saja masa aksi yang merasakan keresahan, bahkan anggota ASN beserta
seluruh masyarakat kota maupun kabupaten ikut keresahan.
Dengan apa yang menjadi
tuntutannya pada hari ini, insya allah dengan waktu yang secepatnya saya
pribadi akan menyampaikan pada wali kota Bima, karena saat ini wali kota Bima menghadiri
acara pelantikan Gubernur NTB yang terpilih kemarin. Tutupnya.(Uchok)
Post a Comment