Pengungsi Korban Gempa Sumbawa Keracunan Massal, Kapolres Minta Maaf



Sumbawa, Media NTB - Kasus keracunan massal yang menimpa 100 lebih korban terdampak gempa di Posko Pengungsian Alas dan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa, Minggu (9/9) malam, cukup mengejutkan.



Para korban mual dan muntah-muntah setelah mengkonsumsi nasi kotak bantuan dari Bhayangkari Polres Sumbawa. Tadi malam tercatat 110 pasien diduga keracunan yang ditangani Puskesmas Alas Barat dan 40 pasien di Puskesmas Alas.



Saat ini kondisi pasien berangsur-angsur pulih setelah mendapatkan penanganan medis, dan sebagian besar sudah diijinkan pulang. Kapolres Sumbawa AKBP Yusuf Sutejo SIK MT turun langsung ke lokasi. Sampel makanan yang diduga menjadi penyebab mual dan muntah-muntah ini diamankan dan langsung dikirim ke Mataram untuk dilakukan uji laboratorium.



Saat dikonfirmasi wartawan Senin (10/9), Kapolres AKBP Yusuf Sutejo mengaku belum memastikan keracunan itu berasal dari makanan kotak yang dibagikan Ibu-ibu Bhayangkari dan dikonsumsi korban terdampak gempa di Posko Pengungsian Alas dan Alas Barat. Pasalnya sampel makanan masih sedang diuji di laboratorium.



"Namun demikian pihaknya bertanggung jawab penuh terhadap kejadian itu dan menyampaikan permohonan maaf," terang Kapolres.



Menurut Kapolres, tidak ada niat sedikit pun dari Ibu-ibu Bhayangkari Sumbawa selaku pihak penyalur bantuan makanan, untuk menyusahkan masyarakat. "Ini di luar dugaan dan bukan unsur kesengajaan. Bantuan makanan dari Ibu-ibu Bhayangkari ini," Sebutnya.



Sebenarnya, sambung iya, sudah yang kesekian kali sejak hari pertama terjadi gempa Sumbawa yang memporak-porandakan beberapa kecamatan di Kabupaten Sumbawa, Polres dan Bhayangkari Sumbawa terjun ke lapangan. Selain memberikan bantuan medis, makanan siap santap, dan distribusi sembako, juga melaksanakan trauma healing untuk memulihkan psikis korban bencana gempa. Semua ini dilakukan karena semangat kepedulian dan berbagi untuk sesama.



Bantuan yang diberikan ini sudah yang kesekian kalinya, Polres Sumbawa yang diwakili ibu-ibu Bhayangkari memiliki niat baik untuk berbagi kepada korban terdampak gempa. "Ketika saat ini terjadi kasus dugaan keracunan makanan, itu di luar unsur kesengajaan. Tidak ada niat kami membuat susah masyarakat Sumbawa. Semangat kami yang utama adalah meringankan beban masyarakat terdampak gempa yang masih berada di tenda-tenda pengungsian,” ungkap Kapolres AKBP Yusuf Sutejo.



Kendati demikian, Ibu-ibu Bhayangkari adalah manusia biasa yang tak luput dari kealpaan sehingga kasus dugaan keracunan tersebut tak bisa terelakkan.



Kuat dugaan nasi kotak ini tercemar ketika dilakukan proses pengemasan. Nasi, sayur dan lauk yang masih panas dimasukkan ke kotak lalu ditutup rapat dengan maksud untuk menjaga higyenis, terhindar dari debu dan kotoran. Untuk mendistribusikan makanan itu ke TKP, membutuhkan waktu 2—3 jam. Dengan rentang waktu ini, kemungkinan uap panas di dalam kotak berubah menjadi embun sehingga terjadi proses kimiawi yang disinyalir menjadi penyebab korban muntah-muntah setelah menkonsumsi makanan itu.



“Ini masih kemungkinan-kemungkinan, semuanya menjadi jelas setelah ada hasil ujilab,” ujar perwira dengan dua melati di pundak ini.



Upaya pengobatan dan perawatan terhadap korban terduga keracunan makanan, hingga kini masih dilakukan.



Dalam menangani korban, Kapolres mengaku sejak semalam telah meminta bantuan Direktur RSUD Sumbawa yang menurunkan tim medis dan ambulance di Alas dan Alas Barat. Tadi malam juga Poliklinik Polres Sumbawa sudah turun beserta bantuan obat-obatan.



Demikian dengan Klinik Surya Medika Muhammadiyah yang menurunkan tim medis dan ambulance. Tak hanya itu Batalyon Kesehatan TNI AD Malang yang standby di KSB juga telah bergeser ke Alas dan Alas Barat untuk memberikan bantuan medis. Saran dokter pun sudah dilakukan jajaran Polres dan Bhayangkari yakni memberikan bantuan susu untuk menetralisir racun di lambung korban, dan minuman Pocary untuk menghilang mual dan muntah-muntah. "Upaya ini membuahkan hasil. Dari 110 pasien di Puskesmas Alas, sebagian besar sudah dipulangkan, sedangkan di Puskesmas Alas dari 40 kini tersisa 17 orang," paparanya.



Sebelumnya Kepala UPT Puskesmas Alas Barat, (Muhammad Yunus A.Md. Kep,red) mengatakan bahwa pasien datang dalam kondisi pusing, mual dan muntah-muntah. Sebagian besar pasien itu adalah anak-anak. Penanganan medis sudah dilakukan tim dokter dari Puskesmas dengan memberikan obat anti mual dan muntah. Bahkan tim medis dari Sumbawa sudah diterjunkan untuk memback-up penanganan. Mengenai makanan yang diduga penyebab keracunan, sudah diambil sampelnya dan dikirim ke Mataram untuk dilakukan Ujilab. “Insya Allah semua pasien tertangani dengan baik. Kita doakan agar mereka segera pulih,” pungkasnya.(Boim)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.