Pordasi Kota Bima Gelar Pacuan Kuda Tradisional Bima



Bima, Media NTB - Pordasi Kota Bima menggelar kegiatan Pacuan Kuda Tradisional Bima dalam rangka memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-73 tahun 2018. Pacuan dilaksanakan di arena pacuan kuda Sambinae Kecamatan Mpunda Kota Bima, dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kota Bima Drs. H. Mukhtar, MH, pada Sabtu siang, 25 Agustus 2018.



Menurut laporan Ketua Pordasi Kota Bima Fery Sofiyan, SH, ajang Pacuan Kuda Tradisional Bima 2018 diikuti oleh 529 ekor kuda yang berasal dari Pordasi Kabupaten Sumba, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima dan Kota Bima.



Kegiatan akan berlangsung selama 8 hari selama tanggal 25 Agustus hingga 2 September 2018. Acara pembukaan turut dihadiri Walikota Bima Terpilih, Dandim 1608/Bima, dan Wakapolres Bima Kota.



“Pelaksanaan kegiatan sudah dikoordinasikan dengan berbagai pihak. Kami pun telah mendapatkan ijin keramaian dari Kepolisian Resort Bima Kota melalui surat bernomor 51/24/VIII/2018/SAT-INTELKAM”, urai Fery Sofiyan, SH, dalam laporannya.



Tujuan kegiatan ini, dikatakannya, selain untuk meningkatkan sportifitas olahraga berkuda di Kota Bima, juga meningkatkan pemeliharaan ternak kuda dilakangan masyarakat serta sebagai ajang silaturahim bagi seluruh masyarakat pecinta kuda.



Kelas yang dilombakan sebanyak 12 kelas terdiri dari kelas TK, OA, OB, THA, THB, Tunas A, Tunas B, Tunas C, Dewasa A, B, C, dan D.



Hdiah yang diperebutkan mencapai ratusan juta rupiah. Juara I setiap kelas mendapatkan uang tunai senilai Rp. 10.000.000,-. Selanjutnya juara II dan III mendapatkan hadiah masing-masing Rp. 7.000.000,- dan Rp. 5.000.000,-. Juara IV, V, dan VI masing-masing mendapatkan uang Rp. 2.500.000,-. Sementara bagi juara umum pun diberikan hadiah uang tunai.



Sekda Kota Bima menyampaikan apresiasi kepada Pordasi Kota Bima yang secara rutin menyelenggarakan kegiatan kejuaraan Pacuan Kuda Tradisional Bima.



“Pacuan kuda adalah warisan budaya yang harus kita pertahankan. Kuda telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Mbojo/Bima. Ketangkasan menunggang kuda merupakan keterampilan yang menjadi bagian cerita-cerita sejarah Bima, yang masih terpelihara hingga kini.



Kini menjadi tanggung jawab kita semua untuk melestarikan dan mengembalikan pamor kuda Bima sebagai potensi dan kebanggaan daerah”, kata Sekda.



Selain itu, kegiatan ini dapat dijadikan ajang promosi budaya daerah. Dikatakannya, banyak potensi yang bisa kita jual untuk promosi daerah kita, misalnya: keunikan budaya, kerajinan tenun, potensi wisata pantai.



Wisatawan yang datang otomatis akan membelanjakan uangnya di daerah kita. Dengan demikian jumlah uang yang berputar di daerah kita semakin banyak. Pendapatan masyarakat (khususnya sektor jasa) juga meningkat.



“Tapi kata kuncinya adalah: keamanan”, katanya mengingatkan. Setiap penyelenggaraan kegiatan besar, semua pihak yang terlibat diminta berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban hingga pelaksanaan kegiatan selesai.



Sekda pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran Kodim 1608/Bima serta Polres Bima Kota, karena selalu siap siaga menjaga ketertiban dan keamanan wilayah.(M)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.