Ngobrol Politik, HMI STIE Bima Siap Kawal dan Sukseskan Pemilu 2019
Bima, Media NTB - HMI Komisariat STIE Bima menggelar Ngobrol
Pemilu (Ngopi) di aula FKUB Kota Bima, Selasa (9/10/2018).
Kegiatan yang dihadiri puluhan kader HMI se Cabang Bima itu
mengangkat tema “Peran Mahasiswa dalam mengawal Pemilu 2019.
Ketua panitia, Ansari Wardana menyampaikan ucapan terima kasih
kepada seluruh pihak, terutama panitia yang membantu dalam mensukseskan
kegiatan Bidang PTKP tersebut.
Ketua Komisariat STIE Bima, Sahbuddin mengatakan, pihaknya siap
mengawal proses demokrasi tahun 2019 mendatang. Hal itu sesuai keinginan PB HMI
yang meminta kader HMI untuk memantau Pemilu 2019.
Ia berharap dari dari acara ngopi tersebut, mahasiswa terutama
kader HMI STIE Bima terus menjaga independensi etis dan organisatoris. Serta
tidak terjebak dalam kepentingan politik praktis.
“Sebagai kader umat dan bangsa kami akan memantau dan mengawal
pemilu 2019. Memastikan pelaksanaan demokrasi berjalan aman dan sehat,”
katanya.
Ngopi tersebut diisi oleh empat orang narasumber antara lain, M.
Subhan, Ketua Panwaslu Rasanae Timur, Ketua KNPI Kota Bima, Mutmainah Haris,
Akademisi, Amirul Mukminin AK dan Jurnalis Suara NTB, Uki.
Mahasiswa Diharapkan
Bantu Masyarakat Memilih Pemimpin Berkualitas
Sebagai masyarakat yang tidak terkontaminasi dengan politik
praktis. Mahasiswa dan pemuda diharapkan bisa membantu masyarakat untuk memilih
pemimpin yang berkualitas.
Demikian disampaikan Ketua Panwaslu Rasanae Timur, M. Subhan
dalam kegiatan Ngobrol Pemilu (Ngopi) yang digelar HMI Komisariat STIE Bima
mengangkat tema “Peran Mahasiswa dalam mengawal Pemilu 2019, di aula FKUB Kota
Bima, Selasa (9/10/2018).
Subhan mengatakan pemuda dan mahasiswa harus menjadi ikon
demokrasi. Mengajak masyarakat untuk menolak politik uang (money politic)
poliitik SARA dan menjadi pelopor gerakan anti Hoax dalam pemilu 2019.
“Saya berharap mahasiswa dan pemuda bisa Berfungsi sebagai agen
pengawas partisipasif dalam pemilu 2019 mendatang,” katanya.
Sementara Ketua KNPI Kota Bima, Mutmainah Haris mengatakan jika
melirik ke belakang, peran pemuda dan mahasiswa sudah banyak memberikan
kontribusi nyata dalam mewujudkan demokrasi yang sehat dan berkualitas.
Khusus untuk perempuan, anggota DPRD Kota Bima mengajak sesama kaumnya
untuk tampil dalam kontestasi demokrasi. Tidak hanya menjadi pelengkap kaum
laki-laki saja.
“Perempuan jangan mau kalah dengan laki-laki. Karena tidak
sedikit perempuan yang sukses dalam kontestasi demokrasi, misalnya ibu Bupati
Bima,” katanya.
Sementara Jurnalis Suara NTB, Uki menilai kontribusi mahasiswa
dan pemuda dalam mengawal pemilu khususnya di Bima masih sangat minim. Dalam
kacamata media, peran mahasiswa lebih banyak kepada advokasi penegakan
supremasi hukum.
“Misalnya pengawalan kasus-kasus korupsi hingga kebijakan yang
tidak pro rakyat,” katanya.
Ia mendorong agar mahasiswa dan pemuda mengambil bagian dalam
mengawal pemilu 2019 mendatang. Menyampaikan narasi serta gagasan intelektual
ditengah masyarakat untuk memilih calon pemimpin yang berkualitas.
“Sebab Pemimpin yang berkualitas akan lahir dari pemilih yang
berkualitas,” katanya.
Sementara Akademisi STIE Bima, Amirul Mukminin AK berharap
pemuda dan mahasiswa tetap kritis. Menyampaikan gagasan yang rasional. Tidak
menimbulkan polemik ditengah masyarakat.
“Ini sebagai langkah dari mahasiswa dan pemuda memberikan
Pendidikan politik terhadap masyarakat,” katanya.(Mijin)
Post a Comment