Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi, Warga Antusias Sampaikan Aspirasi
Mataram, Media NTB - Belum genap sebulan menjadi Gubernur,
Jumat (12/10/2018), Dr. Zul menyapa masyarakat Nusa Tenggara Barat. Melalui
acara bertajuk “Jumpa Bang Zul dan Umi Rohmi”, yang dilangsungkan di halaman
Bumi Gora Kantor Gubernur, masyarakat secara spontan berdialog langsung
bertemu, bersapa dan bertanya dengan Gubernur dan Wagub.
Melalui
konsep yang dikemas oleh Biro Humas dan Protokol ini, memungkinkan pemerintah
untuk menyerap langsung aspirasi masyarakat, dan bisa segera direspon. Ratusan warga yang hadir pagi itu terlihat
antusias bertemu dengan Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah.
Beberapa
pertanyaan yang diajukan masyarakat diantaranya pertama, Bukhori Muslim ( alumni penerima bidik misi Unram)
yang bercerita kepada Gubernur bahwa ia butuh pinjaman modal untuk mengembangkan
konsep ekonomi mikro ( lele dan itik). Juga memberi mauskan kepada Gubernur
agar jangan sampai orang NTB yang dikirim ke Luar Negeri kembalinya ke NTB akan
menjadi pengaguran. Gubernur diminta kalau buat sesuatu harus ada output, agar
tidak sia-sia.
Atas
pertanyaan itu Gubernur menyarankan untuk memulai usahanya dulu, dgn modal yang
ada. Jatuh bangun biasa justru akan menjadi pelajaran berharga untuk sukses.
“Mengirimkan
anak sekolah ke Luar Negeri merupakan salah satu kontribusi NTB untuk Indonesia.
Disamping menambah ilmu, belajar di Luar Negeri disebut Gubernur dapat menjadi
sarana yang baik untuk belajar mengurangi sikap mental primordialistik. Berada
di negeri orang akan memupuk semangat nasionalisme kita, sehingga kita akan
merasa bukan dari suku atau ras tertentu tapi ke indonesiaan yang akan
menonjol.
Ada
juga tenaga kebersihan bernama Baiq Huriani yang mengadukan nasibnya yang
hingga kini masih tinggal di pengungsian karena kondisi rumahnya yang roboh
akibat gempa (Rumah dibelakang TK Pertiwi Monjok). Menanggapi hal ini, Gubernur
menyampaikan bahwa prosedur penggantian rumah yang rusak dengan kategorinya
masing-masing sudah datur sesuai prosedur tinggal mengikuti jalur yang ada
saja.
Salah
satu Praja IPDN, Bayu juga menyoal Gubernur mengenai penerapan konsep paradigma
pemimpin tidak dilayani tapi melayani. Ia juga bertanya mengenai kesempatan
mendapat beasiswa ke Luar Negeri bagi warga yang bukan putra daerah NTB tapi
mengikuti pendidikan di NTB seperti halnya bayu yang sekolah di IPDN regional
Mataram namun pendaftaran Kalimantan.
Menjawab
hal itu, Gubernur menjelaskan bahwa pada prinsipnya dalam menjadi pemimpin,
jadilah diri sendri, ”be your self”. Jadi pemimpin itu harus otentik, asli,
bukan diciptakan. Tidak perlu banyak,
yang penting Upgrade kemampuan, perluas jaringan dan bekerja ikhlas melayani
masyarakat. Sementra Mengenai kesempatan belajar di Luar Negeri Gubernur
menegaskan siapapun yang cinta pada NTB dan bertekad memajulan NTB asal sesuai
persyaratan, pasti akan diterima.
Selanjutnya,
ada Idham Kholid dari Suralaga, mahasiswa manajemen pariwisata yang mengusulkan
dibentuknya informasi center terkait
rinjani global geopark dan biosfer serta belum adanya landasan hukum yang
menguatkan. Dikeluhkan pula terkait
restoran dan hotel di NTB yang jarang sekali menggunakan bahan baku lokal NTB.
Kastina
Nur Aini yang saat itu hadir juga menyampaikan keluhannya terkait prasarana
jalan di Wera yang rusak dan masyarakat yang selalu memimpikan jalan yang
mantap dan mulus sejak bertahun tahun sampai saat ini.
Menanggapi
hal ini, Gubernur menginstruksikan kepala Bappeda untuk memperhatikan prasarana
jalan yang ada. Untuk mendorong hal ini, Pemerintah Daerah juga dituntut
memiliki ide yang kreatif menangani hal-hal seperti ini.
Diakhir
kesempatan, pemerhati sosial ansari anwar mengambil kesempatan untuk menawarkan
karyanya berupa fasilitas sanitasi yang terbuat dari fiber yang mampu mengolah
tinja.(M)
Post a Comment