Kelurahan Lewirato Juga Dicanangkan Sebagai Kampung KB



Bima, Media NTB - Kamis, 18 Oktober 2018, Asisten I Setda Kota Bima Drs. H. M. Farid, M.Si, mencanangkan Kampung KB “Kampo Rade” bersama dengan Ketua TP PKK Kota Bima Hj. Ellya H. M. Lutfi, SE.



Kelurahan Lewirato merupakan kelurahan ketiga lokasi pencanangan Kampung KB Kota Bima tahun 2018. “Di setiap Kelurahan yang menjadi lokasi pencanangan tetap akan kita meriahkan, sebagai upaya untuk menarik perhatian masyarakat serta menggugah kesadaran kolektif untuk bersama-sama mensukseskan program Kampung KB ini”, kata Asisten I.



Ketua TP PKK mengungkapkan hal yang sama. Program Kampung KB memiliki fungsi penting dalam kerangka pembangunan daerah karena Program Kampung KB bukan hanya berkutat dalam lingkup pengendalian jumlah penduduk.



“Namun lebih dari itu, Kampung KB ini menjadi pusat informasi dan konsultasi keluarga. Program Kampung KB menjadi embrio dari terwujudnya Kota Layak Anak, seperti yang sama-sama kita cita-citakan”, kata Ketua TP PKK Kota Bima.



Pencanangan Kampung KB Kampo Rade Lewirato diawali dengan pembacaan profil Kampung KB oleh Lurah Lewirato, dirangkaikan dengan pengukuhan pengurus Pokjanal Kampung KB Kelurahan Lewirato oleh Ketua TP PKK Kota Bima.



Drs. Sukirman, SH, MM, dikukuhkan sebagai Ketua Pokjanal Kampung KB Kampo Rade. Firhadi, S.Sos, sebagai Sekretaris, dan Ida Rahmawati sebagai bendahara.



Struktur organisasi Pokjanal memiliki 8 seksi, yakni seksi keagamaan, sosialisasi/pendidikan, produksi, ekonomi, perlindungan, kasih sayang, sosial budaya, dan pembina lingkungan.



Keberadaan berbagai seksi ini diharapkan bisa mendukung tujuan Kampung KB, dimana Kampung KB diharapkan bisa melakukan pemberdayaan ekonomi hingga menjadi pusat informasi yang mampu mengadvokasi perlindungan perempuan dan anak, juga kasus-kasus seperti trafficking, KDRT, pornografi, serta narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang menjadi masalah utama kependudukan saat ini. Selain itu, Kampung KB juga menjadi tempat konsultasi keluarga atau parenting.



“Berikutnya jika ada kasus-kasus terkait hal-hal tersebut, kita tidak menunggu jatuh korban. Kalau ada kasus, pak RT/RW, Lurah, dan tokoh agama serta para penyuluh sudah menyatu untuk bisa memberikan layanan atau bantuan kepada anggota masyarakat”, harap Ketua TP PKK Kota Bima.



Pembangunan suatu daerah tentunya harus dimulai dari lingkungan terkecil. Lingkungan terkecil dari masyarakat adalah keluarga. Dari sisi kelembagaan, hal tersebut bisa dimulai dari lingkungan paling dekat dengan masyarakat, yaitu RT, RW, dan kelurahan. Itulah sebabnya Kampung KB memiliki peran sangat strategis, karena ia berada dalam unit kelembagaan yang sangat dekat dengan masyarakat.



Asisten I berharap komitmen penuh semua stakholders yang terlibat dalam program Kampung KB. “Mengingat pembangunan Kampung KB bersifat lintas sektoral dan lembaga, diperlukan koordinasi, sinergi dan penajaman program serta kegiatan pembangunan yang intensif antara semua instansi terkait dengan pemangku kepentingan lainnya, terutama anggota PKK, masyarakat dan aparat Kelurahan”, kata Asisten I.



Diantara wujud keterpaduan lintas sektoral ini adalah keterpaduan pelayanan KB, pelayanan pembuatan akta, pembangungan jalan dan jembatan, pembuatan KTP, penyediaan buku-buku bacaan, Posyandu, PAUD, P2WKSS (peningkatan peranan wanita menuju keluarga sehat sejahtera), dan lain-lain.



“Kita semua berharap koordinasi dan sinergi lintas sektoral terus berjalan dengan baik, sehingga program Kampung KB bisa berjalan sesuai harapan”, pungkas Asisten I.



Kegiatan juga diisi dengan kunjungan ke pelayanan KB, pelayanan kesehatan gratis dan IVA, pelayanan akta kelahiran dan Kartu Keluarga gratis, serta pameran mini pembangunan.(M)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.