Lembaga Penyiaran Dinilai Dapat Mendukung Program NTB Gemilang


Mataram, Media NTB - Ditengah maraknya media sosial dan era perkembangan teknologi Informasi, Radio tetap mempunyai tempat di hati pendengarnya. Radio salahsatu instrumen atau media untuk mensosialisasikan kebijakan pemeritah dan informasi lainnya.



Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Ir. H. Rosiady H. Sayuti, saat membuka Rapat Koordinasi Lembaga Penyiaran se NTB, dengan mengusung tema Sinkronisasi Program Lembaga Penyiaran Untuk NTB Gemilang, Kamis (4/10) di Pendopo Gubernur NTB.



Didampingi Sekdis Kominfotik NTB, Fairuz Abadi yang mewakili Kadis dan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) NTB, Yusron Saudi, ST., M. Pd, Sekda mengapresiasi kegiataan ini, sehingga silaturahmi dapat terjaga antar lembaga penyiaran.



"Komunikasi itu harus dikedepankan. Media radio salahsatu instrumen atau media menyampai informasi. Begitupun Televisi," kata Rosiady mewakili Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc.



Sampi dengan saat ini, radio salahsatu media yang tidak tergantikan keberadaanya ditengah masyarakat. Begitupun media Televisi dengan segala kelebihannya mempunyai peran dalam desiminasi informasi di masyarakat di NTB dan Indonesia pada umunnya.



Kalau televisi semua alat pendengaran kita bekerja. Tangan pencet remot, mata melihat tapi kalau radio kita bisa tiduran duduk mendengarkan. "Dulu waktu saya kuliah di Amerika, saya sering mendengar radio, merupakan media untuk memperlancar bahasa Inggris saya," cerita pak Ros.



Rosiady mengingatkan, bahwa lembaga penyiaran perlu menyelaraskan program pemerintah. Mempublikasikan pesan yang baik atau kebijakan penerintah. Kualitas penyiraan juga harus menjadi prioritas untuk lebih dilihat kualitasnya.Pemerintah perlu melihat eksistensi radio maupun televisi. Sehingga menggunakan radio sebagai salah satu penyebar informasi menjadi prioritas.



KPID perlu menjadi terdepan untuk merumuskan tentang kerjasama dengan Pemerintah. "Jadi harus ada MoU antara lembaga penyiaran dan pemerintah atau pihak lainnya sehingga ketika kita memploting anggarannya tidak diganggu dengan perjanjiankerjasa  selama 5 tahun dalam hal penyebaran kebijakan informasi kepada publik," ujar Sekda.



Sekda juga mengajak peserta Rakor lembaga penyiaran Radio maupun Televisi se-NTB untuk ikut mensukseskan dan membantu terwujudnya visi misi Gubernur NTB.



"Gubernur baru kita memiliki ide-ide baru. Tentu kita harus sinergi dengan ide-ide ini. Misalnya pengiriman 1000 mahasiwa untuk melanjutkan S2 ke luar negeri, tidak mengandalkan APBD namun dengan beasiswa," ujar Rosiady.



Begitupun program yang lain yang terangkum di RPJMD, dapat kita dukung bersama sehingga terwujud NTB Gemilang.(M)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.