Nasionalisme Produk Pangan Lokal Penting Hadapi "Peperangan Zaman Millenial".
Mataram,
Media NTB - Ketua Badan Pengawas dan Disiplin (BPD)
Partai Gerindra, H. Bambang Kristiono (HBK) mengajak para pemuda, generasi
millenial Indonesia, untuk bisa berkontribusi nyata mendukung program cinta
produk pangan lokal.
Salah satu yang utama adalah
keterlibatan mereka bersumbangsih ide, gagasan dan kerja nyata di sektor
pertanian secara luas.
"Nasionalisme pangan
ini perlu ditanamkan sejak dini. Sebab, perang kita ke depan, atau yang
diperebutkan oleh dunia ini ke depan, adalah perang memperebutkan sumber daya
pangan," kata HBK, melalui siaran pers , Kamis ( 1/11).
Dipaparkan, saat ini banyak
negara-negara yang kemampuan lahannya tidak lagi sanggup memenuhi kebutuhan
pangan penduduknya. Hal ini karena luasan lahan yang tetap, sementara
peningkatan populasi penduduk terus meningkat setiap tahunnya.
"Banyak negara yang
mulai merasakan kesulitan karena keterbatasan lahan, atau karena cuaca atau
karena musim yang tidak mendukung," katanya.
Menurut HBK, fenomena itu
juga lambat laun bisa terjadi di Indonesia, jika masyarakatnya terutama
generasi mudanya acuh, tak peduli, dan meninggalkan mata pencaharian di sektor
pertanian.
HBK mengajak generasi muda
Indonesia, termasuk di P. Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk kembali
menyadari dan memahami keunggulan kompetitif yang dimiliki bangsa ini.
"Kita ini di Indonesia,
termasuk di P. Lombok punya keunggulan kompetitif yang sangat luar biasa
sebagai anugerah dari Allah SWT, karena daerah kita berada di bawah garis
khatulistiwa, sehingga sektor pertanian sangat memungkinkan untuk terus
didorong dan dikembangkan," kata HBK.
Semangat nasionalisme, menurut
HBK, tak cukup hanya dengan melaksanakan empat pilar berbangsa semata, tetapi
harus mulai diwujudnyatakan dalam tindakan nyata, terutama memproteksi bangsa
ini di sektor pertanian.
HBK berharap, generasi muda
mulai berani terjun langsung menggeluti mata pencaharian di sektor pertanian.
Di Pulau Lombok, papar HBK,
bisa menjadi contoh bagaimana subur dan berkahnya lahan pertanian yang ada.
Sekarang tinggal bagaimana
para pemuda P. Lombok bisa mengambil sikap dan keberanian untuk terjun
mengolahnya.
"Para pemuda kita harus
mulai berani terjun dengan memilih jalan hidup menjadi seorang petani,
memproduksi produk-produk unggulan seperti sayuran dan buah-buahan organik. Ayo
kita olah tanah P. Lombok yang subur ini, untuk meningkatkan kesejahteraan kita",
paparnya.
Selain melaksanakan tugas
pimpinan, majunya HBK di P. Lombok juga lantaran ia sendiri sangat terkesan
dengan kesuburan dan keindahan alam Pulau ini.
Cinta
HBK untuk Pulau Lombok
"Saya bisa saja memilih
Dapil lain, tapi karena saya terlanjur cinta sama P. Lombok maka saya harus
berbuat dan memberikan manfaat yang terbaik untuk Dapil ini," kata HBK.
Pembangunan sektor pertanian
merupakan visi utama HBK untuk masa depan P. Lombok dan masyarakatnya.
Menurutnya, sektor ini bukan
hanya bisa membantu meningkatkan perluasan lapangan kerja, tapi sekaligus
mendorong peningkatan perekonomian daerah.
Sebab hasil komoditi
pertanian secara umum tentu bisa menopang kebutuhan sektor lain seperti
industri pariwisata, dimana sektor pariwisata juga tengah dikembangkan di NTB
ini.
Itu sebabnya, setiap kali
berada di P. Lombok, HBK selalu turun ke lapangan, ke Desa-Desa di pelosok P.
Lombok, dan terus menyemangati masyarakat agar terus berkarya di sektor ini.
"Percayalah, bahwa di
negara kita yang agraris ini kekuatan utamanya ada di sektor Pertanian",
tukas dia.
Nasionalisme pangan, menurut
HBK, bisa menjadi jawaban untuk semakin kokohnya bangsa Indonesia di mata
dunia. Tutupnya.(Uchok)
Post a Comment