Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan, TP PKK dan DLH Kota Bima Studi Tiru di Malang
Bima,
Media NTB - Ketua Tim Pengerak PKK Kota Bima Ny. Hj.
Ellya H. M. Lutfi, bersama Sekretaris Daerah Kota Bima Drs. H. Mukhtar, MH, dan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima Drs. H. Fakhrunraji, ME,
melakukan kunjungan Studi Tiru tentang Pengelolaan Sampah dan Bank Sampah di
Kota Malang tanggal 15-16 November 2018.
Ketiganya didampingi Ketua
Iswara Kota Bima Ny. Yuliana Syamsurih, Ketua DWP Kota Bima Ny. Hj. Salmah H.
Mukhtar serta anggota TP-PKK dan anggota Iswara Kota Bima.
Rombongan disambut oleh
Wakil Walikota Malang Ir. Sofyan Edi Jarwoko, didampingi oleh Wakil Ketua TP
PKK Kota Malang. Wakil Walikota Malang memaparkan serta memberikan informasi
tentang topografi dan demografi Kota Malang secara singkat.
Ketua TP PKK Kota Bima menyampaikan
terima kasih kepada Pemerintah Kota Malang dan TP PKK Kota Malang yang telah
menerima dan memfasilitasi kegiatan Studi Tiru yang dilaksanakan oleh TP PKK
bersama DLH Kota Bima.
Dijelaskannya bahwa tujuan
dari pelaksanaan Studi Tiru di Kota Malang ini selain bersilaturahim sekaligus
ingin mengetahui tentang pengelolaan sampah yang efektif dan efisien serta
ramah lingkungan. Jika ada pola yang dapat diadopsi dan sesuai dnegan
karakteristik daerah, maka hasil studi tiru ini akan menjadi salah satu acuan
dalam pengelolaan sampah di Kota Bima.
“Sepengetahuan kami,
pengelolaan sampah di Kota Malang saat ini tidak terlepas dari peran TP-PKK
dalam mengoptimalkan dasawisma dan TP-PKK Kelurahan dalam menangani sampah
melalui unit Bank Sampah. Hal inilah yang menjadi pertimbangan kami memilih
Kota Malang sebagai lokasi studi tiru, kami tentu berharap apa yang kami dapat
di sini bisa kami terapkan di Kota Bima”, jelas Ketua TP PKK Kota Bima.
Sebelum diterima oleh Wakil
Walikota Malang, rombongan TP PKK dan DLH Kota Bima menghadiri acara peringatan
HUT ke-7 Bank Sampah Malang (BSM). Gerakan BSM ini adalah gerakan yang
menggunakan pendekatan ekonomi dengan mengubah mindset tentang sampah yang
dulunya dianggap sebagai sumber masalah sekarang telah berubah menjadi “Sampah
adalah Rupiah (Berkah)”.
Gerakan ini mengubah
perilaku masyarakat yang dulunya membuang sampah di tong sampah ataupun di
sungai, kini berubah dimana sampah disetor ke BSM untuk dijadikan rupiah, dan
menjadikan lingkungan yang bersih dan sehat seiring dengan perubahan mindset
dan perilaku yang sudah menjadi budaya.
Acara HUT ini juga
dirangkaikan dengan pencanangan “Gerakan Bawa Kantong Belanja Dari Rumah” di
Kantor Bank Sampah Malang Jln. S. Supriadi No. 35 Kota Malang.
Selanjutnya rombongan menuju
Kawasan RW 23 Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Nampak
hijau sejuk oleh banyaknya tanaman yang tumbuh subur di lingkungan permukiman
padat penduduk ini. Kawasan ini dikenal sebagai Kampung Glintung Go Green (3G).
Gerakan 3G dimulai dengan
kegiatan sederhana, yaitu penghijauan lingkungan yang diluncurkan pada bulan
Februari 2012. Gerakan ini sekaligus mendukung program Pemerintah Kota Malang
dalam melakukan gerakan penghijauan Malang Ijo Royo-royo.
Dalam pelaksanaannya,
disepakati setiap rumah wajib memiliki tanaman hijau sebagai syarat untuk
memperoleh layanan administrasi kependudukan. Bagi mereka yang tidak mampu
membeli tanaman, maka pihak RW menyediakan tanaman dan yang bersangkutan
berkewajiban merawatnya.
Seiring waktu berjalan,
wacana pengembangan kegiatan seputar 3G itu pun menjadi bahan diskusi
masyarakat sehari-hari maupun dalam rapat-rapat tingkat RW. Hasilnya, saat ini
tanaman yang dikembangkan bukan hanya asal hijau dan indah, tetapi merambah ke
tanaman yang dapat dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari.(M)
Post a Comment