Unjukrasa BEM STIE Bima Ricuh, Diduga Penyerang Adalah Preman Bayaran!
Dedik Detik Penyerangan dan Pengeroyokan Mahasiswa STIE Bima Oleh Sekelompok Orang Tidak Dikenal. Foto: Tarmijin |
Bima,
Media NTB - Aksi unjukrasa yang dilakukan oleh puluhan
mashasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi (STIE) Bima pada Kamis (15/11/18) berakhir ricuh.
Unjukrasa yang dilakukan di
halaman kampus STIE Bima tepatnya di depan kantor pimpinan kampus biru ini
mengalami kericuhan setelah dilakukan penyerangan oleh sekelompok orang tidak
dikenal.
Akibat dari penyerangan dan
pengeroyokan ini telah menimbulkan 5 orang mahasiswa yang sedang melakukan aksi
unjukrasa mengalami luka luka.
Data yang berhasil dihimpun,
korban penyerangan oleh sekelompok orang yang diduga oleh preman bayaran ini
adalah: Firdaus Mahasiswa semester lima ini mendapatkan luka ringan di bagian
tubuh dan telinga, sedangkan Aminullah dan Khairul Anas menderita luka di bagian
mata dan terlihat membengkak, dan satu orang korban lainnya yaitu Syarifudin mengalmi
luka serius sehingga harus dirawat di RS. Muhammadiah Bima.
Salah Satu Korban Sarifudin
mengakui dirinya dipukul oleh orang orang yang tidak ia kenal, "Yang pukul
saya bukan Mahasiswa dan juga bukan Dosen terus siapa...?" tanyanya dengan
nada sedih.
Sementara itu, ketua BEM
STIE Bima Solihin yang ditemui media ini di sekretariat BEM setempat mengatakan
bahwa tindakan pengeroyokan yang
menimbulkan masa aksi kami terluka murni diakibatkan dari serangan oknum yang
tidak diketahui asal usulnya, kami menduga bahwa mereka adalah sekelompok
preman bayaran" Ungkap Soalihin.
lebih lanjut, Solihin
menegaskan bahwa kasus serangan dan pengkroyokan terhadap masa aksi BEM STIE
Bima ini akan segera kami laporkan kepada pihak yang berwajib, biarlah masalah
ini akan diselesaikan secara hukum karena dilihat dan dinilai ini adalah
tindakan yang tidak wajar, dan kami menduga dibalik kejadian ini ada kaitannya
dengan pihak Lembaga STIE Bima, dan ini tidak bisa dibiarkan karena telah
mencederai Mahasiswa". Tegasnya.
"Saya Berharap kepada
pihak lembaga STIE Bima harus bertanggung jawab atas inseden serangan dan pengeroyokan
oleh oknum yang tidak diketahui sehingga mengakibatkan 5 orang masa aksi kami terluka".
Desaknya.
Beberapa pihak keluarga korban
yang sempat ditemui media ini di Sekrerariat BEM setempat juga menginginkan persoalan
ini harus diselesaikan ke rana Hukum biar ditangani langsung oleh pihak yang berwajib.
Hingga berita ini diturunkan,
pihak ketua lembaga STIE Bima belum berhasil ditemui untuk dimintai keterangan.
media ini sudah mengupayakan konfirmasi melalui pesan WhatsApp, tapi belum ada konfirmasi
balik dari pihak pimpinan kampus setempat.(Mijin)
Post a Comment