Dansatgas RR NTB Akui Banyak Hambatan Pembangunan Huntap Bagi Korban Gempa
Mataram, Media NTB -
Proses pembangunan rumah hunian tetap (Huntap) bagi korban gempa baik di Lombok
maupun Sumbawa dan Sumbawa Barat hingga hari ini masih belum maksimal karena
banyaknya kendala yang dihadapi anggota Satgas bersama Kelompok Masyarakat
(Pokmas) maupun Aplikator selaku pembuat panel Rumah Instan Sederhana Sehat
(Risha).
Hal
itu diungkapkan Dansatgas Rekonstruksi dan Rehabilitasi (RR) NTB Kolonel Inf H.
Farid Makruf, MA., disela-disela kesibukannya di Mataram, Sabtu (15/12).
Dijelaskannya,
kendala-kendala yang dihadapi dilapangan diantaranya masih minimnya aplikator
yang mencetak panel Risha dihadapkan dengan jumlah rumah Huntap yang akan
dibangun; kurangnya baut panel Risha, scafolding, kunci shock ukuran 19, kunci
reng ukuran 19 dan kunci pas ukuran 19 juga menjadi penghambat pembangunan,
data verifikasi rumah yang rusak berat, sedang dan ringan juga belum valid,
Pokmas yang terus bertambah dan masih banyak lagi yang lainnya. "Termasuk
keinginan masyarakat untuk membangun rumah kayu atau Rika, sementara kayu sudah
habis dan jika izin dikeluarkan Pemerintah maka hutan akan gundul dan
menimbulkan dampak baru lagi," ungkap mantan Danrem 162/WB tersebut.
Menurutnya,
terkait dengan kendala-kendala tersebut, pihaknya sudah berupaya melakukan
komunikasi dan berkoordinasi dengan Kementrian PUPR maupun pemerintah daerah
setempat dan Dinas Sosial Provinsi NTB untuk mengatasi segala permasalahan yang
ada dan mendorong percepatan pembangunan sehingga pembangunan rumah Huntap bagi
warga bisa berjalan lancar.
"Hingga
saat ini anggota Satgas terus mendampingi aplikator dalam pembuatan panel
Risha, membantu pembangunan rumah Huntap sampai selesai," kata lulusan
Akmil 91 tersebut.
Kolonel
Farid berharap, seluruh anggota yang tergabung dalam Satgas Rekonstruksi dan
Rehabilitasi NTB agar tetap semangat dan jaga kesehatan sehingga tugas untuk
membantu pembangunan rumah bagi saudara-saudara kita bisa dilaksanakan dengan
baik sesuai dengan tema Hari Juang Kartika ke 73 tahun 2018 yakni "TNI-AD
mengabdi dan membangun bersama Rakyat".
Sementara
Kasipos Satgas Letkol Inf Yudi Hermasyah bersama Kasi Intel Satgas Mayor Inf
Panjaitan M. secara terus menerus melaksanakan pengecekan dan pengawasan ke
seluruh sektor. "Setiap hari kita keliling melihat dan mengawasi kegiatan
yang dilaksanakan anggota Satgas di lapangan sehingga mengetahui secara
langsung kendala yang dihadapi di lapangan," ujar Letkol Yudi.
Sebelumnya
sambung Perwira melati dua tersebut, ada pihak ketiga dari PT. Pos Indonesia
yang menawarkan diri dan sanggup membantu membangun Huntap bagi korban gempa
hingga rumah jadi, setelah dana dicairkan Pokmas akan diserahkan kepada PT. Pos
Indonesia. "Namun ini masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut terkait
mekanisme dilapangan", jelasnya.
"Kita
berharap agar ada pihak ketiga yang lain yang bisa membantu dalam pembangunan
rumah Huntap dengan mekanisme mengikuti ketentuan prosedur yang ada sehingga
proses pembangunan rumah Huntap cepat terselesaikan dengan baik,"
pungkasnya.(M)
Post a Comment