Pengusaha Selangor Malaysia Minati Investasi di NTB
Mataram, Media NTB - Wakil
Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah melakukan penandatanganan nota
kesepahaman (MoU) Investasi Komoditas Potensial dengan Kepala Dinas Kebudayaan,
Pariwisata, Peradaban Malaysia dan Warisan, Negara Bagian Selangor, Malaysia,
Datuk Abdul Rashid Asari di Hotel Novotel, Kuta Lombok Tengah Senin (17/12/2018).
MoU
ini adalah tindak lanjut atau kunjungan balasan setelah kunjungan kerja
sejumlah kepala dinas/ OPD Pemprov NTB
ke Selangor awal November 2018, sebagai upaya untuk membangun kerja sama
Sister Province (Provinsi Kembar) antara NTB dengan Negeri Selangor ataupun
Sister City antara Mataram dengan Shah Alam (ibukota negara bagian Selangor).
Dalam
kunjungan balasan ke NTB kali ini, Datuk Abdul Rashid ditemani puluhan
pengusaha Selangor, yang tertarik mengembangkan bisnisnya ke NTB.
Wagub
NTB Sitti Rohmi mengundang para tamu untuk tidak ragu berinvestasi di Lombok
dan Sumbawa, terutama di bidang Pariwisata dan Agroindustri di bidang pabrik
olahan.
"Untuk
diketahui tuan-tuan dan puan-puan semua, NTB itu terdiri dari dua pulau besar
yaitu Lombok dan Sumbawa. Keduanya memiliki potensi pariwisata dan industri
yang sama besarnya. Mulai dari wisata pantai/ laut, gunung hingga desa wisata
dengan beragam seni budaya. Anda-anda semua bisa mengembangkan bisnis dan
investasi perhotelan ataupun restoran dan lainnya, dengan kemudahan-kemudahan
yang kita fasilitasi. Apalagi NTB juga salah satu daerah perintis Halal
Tourism, yang Insya Allah cocok dengan para pelancong dari Malaysia. Dengan
kesamaan mayoritas penduduk yang beragama Islam, kita bisa bekerja sama
mengembangkan segmen pariwisata itu bersama-sama," ungkap Wagub dalam
sambutannya.
Menurut
Wagub, pertemuan digelar di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika untuk menunjukkan
keseriusan Pemprov NTB dalam mempersiapkan infrastruktur dan fasilitas
pendukung bagi para investor. Sementara untuk agroindustri dan pengolahan,
Wagub menyatakan potensi-potensi pertanian, peternakan dan perikanan di Lombok
maupun Sumbawa sangat terbuka bagi para pengusaha Selangor. Misalnya kerja sama
ekspor seperti beras dan jagung misalnya, dan jika perlu investasi pembangunan
pabrik-pabrik atau mesin olahan hasil komoditi pertanian unggulan NTB.
Sementara
dalam kerja sama Sister Province, menurut Umi Rohmi, sapaan akrab Wagub Sitti
Rohmi, NTB bisa belajar banyak dari Selangor. Salah satunya adalah bahwa Shah
Alam sebagai ibukota provinsi Selangor mampu mencapai angka Pendapatan Nasional
Produk Domestik Bruto (GDP) tertinggi di Malaysia pada 2016 dan 2017, adalah
sesuatu yang bisa dipelajari.
Bagi
Datuk Abdul Rashid Asari, dirinya dan para pengusaha merasa cukup terkesan
dengan kesiapan KEK Mandalika saat diajak berkeliling sebelum penandatanganan
MoU digelar.
"Keindahan
pantai-pantai yang ada di Kuta ini sangat "seronok", sedap dan indah
dipandang. Mirip-miriplah dengan pantai Nusa Jaya di Negeri Johor Malaysia.
Selepas pelawatan ini, saya pasti akan meyakinkan para usahawan (pengusaha)
Negeri Selangor untuk mau menanamkan modal di NTB ini. Apalagi NTB dan Selangor
juga punya kesamaan memiliki beragam seni dan budaya, serta tentunya wisata
pantai-pantai yang indah. Begitu juga di bidang industri pertanian, perikanan,
pengolahan maupun lainnya yang sesuai antara NTB dengan Malaysia," papar Datuk
Abdul Rashid.
Abdul
Rashid juga menyatakan industri permesinan serta pabrik pengolahan hasil
komoditas pertanian maupun perikanan juga menjadi sektor yang siap dijajaki.
Sementara
dalam kerja sama di bidang non-ekonomi, NTB dan Selangor juga akan bekerja sama
di sektor pendidikan. Terutama beasiswa bagi mahasiswa-mahasiswi NTB ke
sejumlah universitas ternama di Malaysia, salah satunya di Negara Bagian
Selangor. Rencananya, Pemprov NTB akan mengirimkan 500 hingga 1000 mahasiswa
untuk melanjutkan studi sarjana maupun pascasarjana di Malaysia.
Sedangkan
kerja sama jangka pendek dalam konteks rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa
NTB, adalah penggunaan teknologi rumah tahan gempa RISBA (Rumah Instan Baja)
yang juga dikembangkan di Malaysia. Tentunya yang memenuhi standarisasi dan
sertifikasi yang disyaratkan oleh Kementerian PUPR RI. Langkah awal kerja sama
di bidang pengembangan RISBA adalah kunjungan sebagian pengusaha RISBA asal Selangor
ke STIP (Science Techno dan Industrial Park) Banyumulek Mataram, sebagai
langkah penjajakan kesesuaian spesifikasi dan standarisasi produk.(M)
Post a Comment