40 Khatib dan Imam Kota Bima Jalani Pelatihan
Bima,
Media NTB - Pelatihan Imam dan Khatib se-Kota Bima
dibuka secara resmi oleh Kepala Bagian Kesra Setda Kota Bima pada Rabu, 20
Februari 2019. Pelatihan ini terselenggara atas kerjasama Majelis Ulama
Indonesia (MUI) Kota Bima, Asia Muslim Charity Foundation (AMCF), Badan Amil
Zakat Nasional Daerah (Baznasda) Kota Bima, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota
Bima, Dan Forum Umat Islam (FUI) Bima. Kegiatan bertempat di Homestay Tambora
Kota Bima.
Menurut laporan ketua FUI
Kota Bima Ust. Asikin selaku ketua panitia, kegiatan akan berlangsung selama 9
hari. Untuk angkatan pertama ini, jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 40
orang, yakni 5 dari FUI, 2 dari Yayasan Ashabul Yan, 3 dari KAMMI, 3 dari JAS,
2 dari An-Naba, 3 dari Wahdah Islamiyah, 5 dari DKM Masjid, dan 9 dari Ikadi.
Hadir Wakil Ketua MUI Kota
Bima Ust. Abidin, S.Pdi, Ketua Asosiasi Trainer AMCFD Ust. Nehrun, LC, MA, dan
para perwakilan ormas Islam se-Kota Bima.
Mewakili Walikota, Kabag
Kesra Setda Kota Bima menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan kegiatan
ini. Disampaikannya, Bagian Kesra juga akan menggelar pelatihan bagi imam dan
khatib. “Kedepan mungkin saja penyelenggaraan kegiatan ini kita sinkronkan dan
diselenggarakan melalui kerjasama”, katanya.
Ia pun menyampaikan
apresiasi kepada AMCF serta berbagai ormas Islam di Kota Bima yang telah
bekerjasama menyelenggarakan kegiatan training atau pelatihan bagi para imam
dan khatib se-Kota Bima.
AMCF atau dalam Bahasa
Indonesia dikenal sebagai Yayasan Muslim Asia adalah organisasi sosial, nirlaba
dan nonpolitik yang telah mendapatkan rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia,
Kementerian Sosial RI dan Kementerian Agama RI.
Sebagai sebuah yayasan
bertaraf nasional, AMCF terdaftar resmi di Kemenkumham RI yang memiliki
jaringan nasional dan internasional, bergerak di bidang pendidikan, sosial,
keagamaan, dan kemanusiaan.
Saat ini AMCF mengelola 20
lembaga bahasa Arab & studi Islam di kota-kota besar se-Indonesia, 55
markas tahfizh Al-Quran se-Indonesia dan 96 panti asuhan dari Aceh hingga
Papua.
“Kita bersyukur karena Kota
Bima menjadi salah satu daerah tempat AMCF melaksanakan program sosial, dalam
hal ini pembinaan bagi khatib dan imam”, kata Kabag Kesra.
Dijelaskannya, kebutuhan
imam dan khatib di Kota Bima masih sangat tinggi. Apalagi kalau berbicara satu
orang imam atau satu orang ulama membina sekian puluh orang ataupun sekian
ratus orang.
Ketika masyarakat ingin
mendapatkan suatu jawaban atau pencarahan atas permasalahan-permasalahan yang
dihadapi, maka ada tempat untuk bertanya. Disitulah peran ulama, dai, khatib
dan imam.
Untuk menghadirkan imam dan
khatib yang berkualitas perlu persiapan dan pelatihan semaksimal mungkin.
Selain berperan memberikan
tausiyah dan fatwa, imam dan khatib juga harus mampu memberikan jawaban atas
pertanyaan masyarakat tentang ibadah dan agama.
“Pelatihan ini insyaallah
berfungsi untuk memantapkan peran para khatib sebagai aktivis dakwah amar maruf
nahi mungkar. Pelatihan ini akan sangat bermanfaat, mengingat peran dan
kedudukan imam dan khatib dalam kehidupan sosial kemasyarakatan”, kata Kabag
Kesra.
Khatib dan imam selalu
berhadapan langsung dengan masyarakat dalam berbagai persoalan yang terkait
pembinaan umat. terlebih di tengah kemunculan berbagai fenomena negatif yang
marak saat sekarang ini, mulai dari peredaran obat-obat terlarang, LGBT, hingga
kenakalan remaja.
Pendidikan dan pembinaan
umat melalui khutbah dan ceramah adalah satu di antara aksi penting untuk
meningkatkan wawasan islam dan ketakwaan sosial.
“Semoga seluruh khatib yang
hadir hari ini dapat menjadi khatib yang cerdas, mampu menguasai keilmuan, dan
berwawasan luas agar apa yang disampaikan kepada masyarakat lebih jelas dan
sesuai dengan tingkatan keilmuan atau daya tangkap masyarakat”, pungkas Kabag Kesra.(M)
Post a Comment