Tim Sergab Mabes TNI Tinjau Gudang Divre Bulog Jatiwangi Kota Bima
Bima,
Media NTB - Usai memberikan sosialisasi kepada seluruh
Babinsa Kodim 1608/Bima tentang anailas kadar air beras dan gabah di Markas
Kodim 1608/Bima, Tim serap gabah (Sergab) Mabes TNI didampingi Tim Divre Bulog
NTB melaksanakan peninjauan gudang Bulog Divre Jatiwangi Kota Bima didampingi
Kasdim 1608/Bima Mayor Inf Hardani dan Kasubdivre Bima, Harison, Kamis (14/2).
Selain itu, Tim Sergab Mabes
TNI bersama rombongan juga mengunjungi mitra Bulog di UD. Arrahman H. Syafrudin
di Desa Samili Kecamatan Woha Kabupaten Bima.
Terkait dengan rangkaian
kunjungan tersebut, Kasdim 1608/Bima menjelaskan pada saat sosialisasi di
Makodim, tim Sergab Mabes TNI menjelaskan tentang peranan Babinsa dalam
mensukseskan serap gabah di wilayah Kabupaten Kota Bima yang menjadi wilayah
teritorial Kodim Bima.
Namun yang menjadi
permasalahan, kata Hardani, pertama, masih terjadi selisih harga beras di
petani dengan Bulog karena harga pasar lebih tinggi dari pada permintaan Bulog
dan kedua, ketika beras didorong ke Bulog oleh petani, ditolak oleh Bulog
dengan alasan tidak memenuhi standar yang diharapkan sesuai dengan Inpres nomor
5 tahun 2015 tentang kebijakan pengadaan gabah/beras dan penyaluran beras oleh
pemerintah.
"Ini yang masih menjadi
persoalan antara petani dan Bulog, insya Allah ini akan kami bahas kedepan
bersama Kepala Subdivre Kabupaten Kota Bima bersama Bulog Provinsi NTB,"
ujar Hardani.
Dijelaskannya, Subdivre
Bulog Kabupaten/Kota memiliki target penyerapan gabah untuk wilayah Kabupaten
dan Kota Bima sebesar 26 ribu ton gabah dengan rincian Kabupaten sebesar 21
ribu ton dan sisanya dari Kota Bima.
Untuk itu, sambung Pamen
dengan melati satu tersebut, dalam penyerapan gabah diharapkan ada kerjasama
antara petani, Babinsa, mitra Bulog dan Bulog itu sendiri.
Adapun sistem kedepan,
petani bekerjasama dengan Babinsa untuk menyerahkan kepada mitra Bulog yang
memahami tehnis standar penerimaan beras Bulog sehingga apabila ada kurang
lebihnya, mitra Bulog bisa mengatur menjadi beras sesuai standar Bulog.
"Setelah itu Mitra
Bulog yang menyerahkan ke Bulog sehingga tidak ada alasan Bulog untuk melakukan
penolakan terhadap gabah petani," terangnya.
Selain itu, kata Hardani,
Bulog menawarkan bahwa masyarakat bisa menjadi mitra Bulog untuk menjual beras,
terigu, minyak goreng dan gula dengan harapan mampu menjaga stabilitas harga di
pasar karena Bulog sudah menetapkan standar harga barang tersebut.
Bulog dalam hal ini
menetapkan tiga persyaratan bagi masyarakat yang ingin bermitra dengan Bulog,
yakni mempunyai KTP, KK, Rumah dan uang sebesar Rp 3 juta rupiah dari nilai
barang yang sudah ditentukan.
"Tim Sergab juga dalam
pertemuannya dengan Wakil Walikota Bima Feri Sofiyan menyarankan kepada
Pemerintah Kota Bima agar mendukung penyerapan gabah petani untuk Bulog,"
pungkasnya.
Tim Sergab Mabes TNI yang
dipimpin Kolonel Arm Yolly bersama Kolonel Inf Edy Roechmatullah dan Kolonel
Inf Bambang S didampingi Pasi Wanwil Korem 162/WB Mayor Inf Jalal Bin Saleh.(M)
Post a Comment