Anggota MPR RI Gelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Kota Bima
Bima,
Media NTB - Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
RI H. Muhammad Syafrudin, ST, MT, menggelar kegiatan Sosialisasi 4 Pilar
Kebangsaan di Kota Bima pada Selasa, 26 Maret 2019, bertempat di Gedung Seni
Budaya.
Sosialisasi dihadiri
Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE, Wakil Walikota Feri Sofiyan, SH, Ketua
DPRD Kota Bima Syamsurih, SH, Anggota DPRD Kota Bima, unsur Forum Koordinasi
Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Bima, Sekretaris Daerah Kota Bima, Staf Ahli
Walikota Bima, Asisten Setda Kota Bima, para tokoh agama dan tokoh masyarakat,
tokoh pemuda, pimpinan Perangkat Daerah Pemerintah Kota Bima, Camat dan Lurah,
awak media, mahasiswa serta ASN Lingkup Pemerintah Kota Bima.
Walikota mengapresiasi
penyelenggaraan sosialisasi empat pilar kebangsaan yang memiliki tujuan membangun
kesadaran masyarakat untuk menjunjung tinggi dan menghormati 4 pilar
kebangsaan, yaitu Pancasila, Undang-undang dasar tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.
Diingatkannya bahwa keempat
pilar ini hendaknya menjadi acuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Walikota juga menyampaikan
ucapan terimakasih kepada anggota DPRD Kota Bima yang meluangkan waktu untuk
hadir. Diharapkannya anggota DPRD Kota Bima bisa memberikan pencerahan kepada
konstituen masing-masing untuk menguatkan pemahaman dan kesadaran untuk
menghidupkan 4 pilar kebangsaan.
Sosialisasi diisi pemaparan
oleh H. Muhammad Syafrudin, ST, MT, dilanjutkan dengan dialog yang dipandu oleh
Asisten II Setda Kota Bima Drs. H. Alwi Yasin, MAP, sebagai moderator.
H. Muhammad Syafrudin, ST,
MT, mengajak kita semua untuk menyadari bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa
yang majemuk.
Sifat majemuk bangsa
Indonesia antara lain bersumber pada keragaman agama dan suku bangsa. Dalam
satu etnis dan satu agama, bisa terjadi perbedaan paham yang bisa meruncing
menjadi konflik horisontal kemajemukan ini jika tidak dikelola dengan baik maka
menimbulkan kerawanan akan konflik.
Maka perlu ada benteng dan
filter atas semakin derasnya arus modernisasi dan globalisasi yang kian
mengurangi semangat nasionalisme bangsa Indonesia.
Pengaruh globalisasi lewat
teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih, membuat bangsa
Indonesia memiliki berbagai paham, persepsi dan pandangan yang berbeda
sekaligus bertentangan.
“Untuk itulah, sangat
penting agar kita kembali menanamkan semangat kebangsaan melalui 4 pilar
kebangsaan. Saya mengajak kita semua untuk bisa berperan aktif menyebarkan
kesadaran dan pemahaman terhadap 4 pilar kebangsaan di lingkungan kita
masing-masing”, katanya.(M)
Post a Comment