Asisten II Setda Kota Bima: Kata Kunci Perencanaan adalah Inovasi
Bima,
Media NTB - “Kata kunci peningkatan kinerja perencanaan
pembangunan adalah inovasi”, demikian ditekankan oleh Asisten II Bidang
Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Bima Drs. H. Alwi Yasin, M.AP, saat
membuka Forum Perangkat Daerah Tingkat Kota Bima yang digelar oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang)
pada Kamis, 21 Maret 2019, di aula Kantor Walikota.
Forum Perangkat Daerah ini
mengangkat tema: “Harmonisasi Perencanaan Partisipatif dan Teknokratif Menuju
Perencanaan yang Berkualitas tahun 2020”.
Hadir anggota DPRD Kota Bima
H. Taufik, pimpinan Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Kota Bima beserta
Sekretaris dan/atau Kasubbag Program, para Camat dan Lurah.
Kepala Bappeda Litbang Kota
Bima Ir. Darwis menjelaskan, Forum Perangkat Daerah merupakan salah satu
tahapan yang ditempuh sebelum dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kota.
Hal ini sesuai dengan
ketentuan dalam Peraturan Mendagri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Forum Perangkat Daerah
dimaksudkan untuk membahas rancangan rencana kerja (renja) Perangkat Daerah,
dengan menggunakan prioritas program dan kegiatan yang dihasilkan dari
Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) di Kecamatan, sebagai bahan
untuk menyempurnakan rancangan renja Perangkat Daerah Kota Bima, yang
difasilitasi oleh Perangkat Daerah terkait.
Tujuan dari Forum Perangkat
Daerah adalah: (1) menyelaraskan program dan kegiatan Perangkat Daerah dengan
usulan program dan kegiatan hasil Musrenbang RKPD di Kecamatan; (2) mempertajam
indikator serta target program dan kegiatan Perangkat Daerah sesuai dengan
tugas dan fungsi Perangkat Daerah; (3) menyelaraskan program dan kegiatan antar
Perangkat Daerah dalam rangka optimalisasi pencapaian sasaran sesuai dengan
kewenangan untuk sinergi pelaksanaan prioritas pembangunan daerah; dan (4)
menyesuaikan pendanaan program dan kegiatan prioritas berdasarkan pagu
indikatif untuk masing-masing Perangkat Daerah.
Melalui Forum ini diharapkan
adanya sinergi perencanaan yang terpadu antara Perangkat Daerah dengan
hasil-hasil Musrenbang Kecamatan, sehingga apa yang diharapkan masyarakat dapat
terwujud.
Sementara itu, Asisten II
menekankan tiga hal yang perlu menjadi perhatian yakni (1) Visi dan misi RPJMD
2018-2023 harus menjadi acuan bersama rembuk hari ini; (2) ketersediaan data
yang akurat untuk menetapkan policy; serta (3) perumusan cara yang efektif
untuk mencapai tujuan.
Kinerja perencanaan harus
mengedepankan inovasi. Dirinya mencontohkan Kota Makassar yang mengajukan 100
inovasi perencanaan dan 30 diantaranya disetujui oleh Pemerintah pusat sehingga
mendapatkan daerah tersebut mendpatkan Dana Insentif Daerah paling tinggi.
Ia pun meneruskan arahan
Walikota bahwa ada 9 bidang prioritas pembangunan untuk ditingkatkan, yakni:
(1) pendidikan, (2) kesehatan, (3) pembangunan budaya, (4) peningkatan ekonomi
masyarakat, (5) penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, (6) reformasi
birokrasi, (7) pemantapan infrastruktur dan perumahan rakyat, (8)
penanggulangan bencana, dan (9) pembangunan keagamaan.
“Saya ucapkan selamat
berdiskusi. Semoga kegiatan ini membawa hasil sesuai yang diharapkan serta
mampu menghasilkan rumusan perencanaan yang efektif dan bermanfaat”, tutup
Asisten II.
Forum kemudian dilanjutkan
dengan pemaparan dan diskusi yang dipandu Kepala Bidang Perekonomian dan
Infrastruktur Bappeda Litbang Kota Bima Jefris, SE, M.Si.(M)
Post a Comment