Sekda Kota Bima Buka Konferensi Kerja V PGRI Kota Bima
Bima,
Media NTB - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
Kota Bima melaksanakan Konferensi Kerja V Tahun 2019, pada Sabtu, 23 Maret
2019, di Gedung Seni Budaya Kota Bima, yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota
Bima Drs. H. Mukhtar, MH.
Hadir Ketua PGRI Provinsi
NTB Drs. H. M. Ali H. A. Rahim, M.Pd, Ketua PGRI Kota Bima Drs. H. Sudirman,
M.Si, Ketua YPLP PGRI dr. Abdul Kadir, para pejabat daerah dari instansi
terkait; serta anggota PGRI Kota Bima.
Ketua panitia M. Zaidun AB
menjelaskan, tujuan konferensi kerja ini untuk merumuskan program kerja serta
memperkuat hubungan silaturahim antar pengurus dan anggota PGRI Kota Bima.
Konferensi Kerja ini menjadi
media komunikasi antar pengurus PGRI tingkat Kota dengan pengurus Cabang dan
Ranting PGRI se-Kota Bima.
Sekda menyampaikan
apresiasinya kepada PGRI Kota Bima. Ia berharap forum ini mempererat ikatan
persaudaraan sebagai modal membangun daerah, lebih khusus dunia pendidikan.
Diingatkannya, pada
masa-masa sekarang tugas para guru dan orangtua semakin berat. Dimensi
pergaulan anak-anak sudah semakin luas dan tidak terbatas, terutama karena
mudahnya akses informasi dan tersedianya fasilitas transportasi.
“Seiring kondisi tersebut,
tanggung jawab kita dalam mengawasi dan melindungi mereka juga harus semakin
besar. Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengingatkan kita semua, bahwa
ada persoalan-persoalan yang kini tengah marak di kalangan pelajar maupun
pemuda Kota Bima”, kata Sekda.
Persoalan yang dimaksud
antara lain kebiasaan para pelajar yang berkeliaran pada saat jam sekolah
dengan mengenakan seragam sekolah; data angka penggunaan narkoba yang
menyebutkan bahwa kota bima merupakan pengguna tertinggi di daerah NTB; isu
peredaran pil tramadol di sekolah; dan tawuran serta perlakuan kekerasan
oleh/kepada pelajar.
“Catatan-catatan ini harus
menjadi perhatian kita bersama. Karena selain meningkatkan kemampuan
intelektual anak, tugas para guru juga adalah memberikan bimbingan akhlak”,
pesan Sekda.
Dirinya mengapresiasi fungsi
guru sebagai tonggak utama dalam dunia pendidikan. Untuk itu, profesi guru
harus mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesionalitasnya, serta
mendapatkan perlindungan dan jaminan kesejahteraan.
Ia berpesan agar para guru
terus meningkatkan 4 aspek, yaitu: (1) kompetensi guru dalam pemahaman
substansi bahan ajar, (2) pedagogi, (3) kompetensi kepribadian, dan (4)
kompetensi sosial.
“Inilah aspek yang harus
diberi perhatian khusus. Kita semua menyimpan harapan besar bahwa PGRI sebagai
organisasi yang mewadahi para guru bisa membantu mewujudkan pengembangan
keempat aspek tersebut terhadap anggotanya”, pungkas Sekda.
Konferensi juga diisi dengan
cerama umum berjudul “PGRI sebagai Penggerak Perubahan Menuju Pendidikan Abad
21 dalam Mendukung Gerakan NTB Gemilang” yang disampaikan oleh Ketua PGRI
Provinsi NTB Drs. H. M. Ali H. A. Rahim, M.Pd.(M)
Post a Comment