Dialog bersama Gubernur NTB dengan Tema "Membangun Gerakan Pemuda Dalam Menjemput NTB Gemilang"
Bima,
Media NTB - Dialog NTB Gemilang dengan Tema
"Membangun Gerakan Pemuda Dalam Menjemput NTB Gemilang" digelar di
Kampus STISIP Mbojo Bima pada Selasa, 9 April 2019, oleh Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Mbojo-Bima.
Kegiatan tersebut
menghadirkan narasumber Gubernur NTB Dr. H. Zulkeflimansyah, Walikota Bima H.
Muhammad Lutfi, SE, Wakil Bupati Bima, Drs. H. Dahlan, M. Nor, Akademisi STISIP
Mbojo-Bima Dr. Syarif Ahmad.Turut hadir Ketua Yayasan STISIP Mbojo Bima Drs. H.
Mukhtar Yasin, M.AP, pejabat lingkup Pemerintah Kota dan Kabupaten Bima serta
para dosen.
Berdasarkan laporan ketua
panitia Rahman, kegiatan bertujuan untuk membangun semangat pemuda untuk
menjemput NTB Gemilang yang merupakan semangat baru Pemerintah Provinsi NTB.
Selain itu, mendorong agar terciptanya pendidikan yang berkualitas sebagai
wahana transformasi keilmuan generasi gemilang.
Peserta berjumlah 1.000
orang, meliputi mahasiswa, pengurus BEM, se-Kota Bima dan se-Kabupaten
Bima-Dompu, para guru, siswa SMK/SMA, serta Kepala Desa dan Lurah.
Sebagai narasumber, Gubernur
NTB menyampaikan ada 3 hal yang menjadi perhatian untuk mewujudkan NTB
Gemilang, yakni: (1) Memastikan NTB sebagai daerah yang aman, nyaman,
menyenangkan dan bersahabat bagi para investor; (2) Memastikan NTB sebagai
daerah yang nyaman bagi wisatawan/pengunjung; dan (3) Masyarakat NTB harus
menjadi tuan di tanah sendiri.
"NTB harus bersahabat
dengan dunia usaha. Tidak mungkin kita bisa mengatasi pengangguran, kemiskinan
kalau bisnis community belum merasa nyaman hadir di NTB. Begitu juga bagaimana
memberikan kenyamanan bagi pengunjung, misalnya infrastruktur diperbaiki,
toilet harus bersih, tempat wisata yang menarik dan bersih, transportasi yang
aman, dan lain sebagainya", jelasnya.
Selain itu, katanya, NTB
Gemilang dan menjadi daerah yang baldatun toyyibatun wa rabbun gafur dapat
dicapai apabila para pemuda melakukan kejujuran. "Tidak ada larangan bagi
pemuda untuk mengekspresikan apa yang dirasakan, tetapi kejujuran harus dijaga demi
kesuksesan gerakan pemuda masa depan", ujar Gubernur NTB.
Narasumber lain, Walikota
Bima, mempunyai mimpi ingin menjadikan Kota Bima sebagai Kota pendidikan, namun
katanya, hal ini butuh proses, karena perguruan tinggi yang ada jumlahnya masih
minim. Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bima berada pada
urutan ke-97 nasional dengan IPM 74,23 %. "Hal ini perlu dukungan dari
berbagai stakeholders, baik masyarakat maupun perguruan tinggi dan lain-lain,
sehingga apa yang diimpikan bisa diwujudkan", kata Walikota.
Lebih lanjut, Walikota
mengatakan untuk meningkatkan mutu pendidikan, Pemerintah Kota Bima
mengalokasikan anggaran sebesar 20% dari APBD Kota Bima, tentunya untuk
meningkatkan Sumber Daya Manusia. "SDM harus diperbaiki untuk mengubah
wajah negara ini, makanya kita alokasikan 20% dari APBD kita untuk percepatan
pembangunan dunia pendidikan", kata Walikota.
Walikota mengharapkan
dukungan dan kerjasama semua pihak dalam memajukan dunia pendidikan, sehingga
Sumber Daya Manusia Kota Bima dapat diandalkan 10 sampai 15 tahun ke depan.
Selain Gubernur NTB dan
Walikota Bima, Wakil Bupati Bima dan Akademisi STISIP Mbojo Bima juga
menyampaikan penjelasan terkait tema yang diangkat. Kemudian acara dilanjutkan
dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator akademisi STISIP Mbojo-Bima
Salahudin, S.Sos.,M.AP.(M)
Post a Comment