Staf Ahli Walikota Bima Jadi Narasumber Kuliah Umum Arah Pembangunan Generasi Milenial di Era Digitalisasi
Bima,
Media NTB - Staf Ahli Walikota Bima Bidang Kesra,
Kemasyarakatan dan SDM Drs. Kaharuddin menjadi narasumber pada kuliah umum
dengan tema "Arah Pembangunan Generasi Milenial di Era Digitalisasi" yang
digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Rema STKIP Taman Siswa Bima.
Kuliah umum berlangsung di
aula Kampus II STKIP Taman Siswa Bima, Senin, 22 April 2019, dihadiri oleh 200
mahasiswa yang berasal dari Program Studi PGSD dan Penjaskesrek.
Mewakili Walikota sebagai
narasumber, Staf Ahli Walikota menyampaikan bahwa era digital memudahkan
masyarakat modern, dimana hubungan masyarakat dapat terjalin di manapun dan
kapanpun dengan jaringan yang luas secara cepat dan tepat. Namun demikian, era
digital dapat membawa dampak positif sekaligus dampak negatif bagi masyarakat.
"Ketika kita pegang HP,
salah bermain WA atau SMS, maka kita akan dikenai Undang-Undang ITE. Tetapi
kalau dimanfaatkan secara positif, maka dampaknya akan positif juga terhadap
kehidupan kita", kata Staf Ahli Walikota.
Oleh karena itu, ia mengajak
mahasiswa STKIP Taman Siswa Bima untuk menjadi generasi terdepan dalam
memanfaatkan momentum perkembangan era digital guna menghasilkan kontribusi
positif yang berguna bagi lingkungan sekitar dan khalayak luas pada umumnya.
"Sebagai insan
akademis, mahasiswa harus mampu menggunakan medium digital secara cerdas dan
bijaksana. Mahasiswa sebagai generasi milenial harus menjadi seseorang yang
inovatif, kreatif dan tidak mudah terseret dalam arus globalisasi yang negatif",
ujarnya.
Ketua STKIP Taman Siswa Bima
Dr. Ibnu Khaldun, M.Si, mengatakan bahwa kuliah umum dengan mengangkat tema
tersebut digelar untuk mengubah mindset mahasiswa agar bisa menjadi generasi
milenial yang mandiri dengan membangun ekonomi kreatif dan inovatif setelah
kelak menjadi sarjana, dan tidak terlalu berharap untuk berprofesi sebagai ASN.
"Mahasiswa bisa menjadi job creater bukan job seeker, maksudnya,
menciptakan lapangan pekerjaan, bukan mencari pekerjaan", jelas Ketua
Kampus STKIP Taman Siswa Bima.
Dikatakannya, saat ini di
era digital, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk belajar tetapi juga mampu
mengelaborasi teknologi, informasi dan skill untuk menciptakan lapangan
pekerjaan bagi dirinya sendiri. "Ketika menjadi mahasiswa tidak hanya
belajar tapi juga harus kreatif untuk menciptakan lapangan kerja sendiri,
misalnya menjual pisang goreng online, atau membuat karya pembelajaran di
website," ujarnya.
Lebih lanjut, Dr. Ibnu
Khaldun, M.Si, mengatakan memilih menjadi entrepreneur atau membuat usaha di
era digital saat ini, merupakan pilihan yang tepat bagi generasi milenial.
"Menjadi entrepreneur memang tidak mudah, namun bukan tidak mungkin
dilakukan oleh generasi milenial. Menjadi entrepreneur dapat membuat generasi
milenial menjadi lebih mandiri dan dapat menciptakan peluang pekerjaan untuk
orang lain, sehingga menjadi generasi yang bermanfaat untuk masyarakat",
tutupnya.(M)
Post a Comment