Mi6 : Kekuatan politik Petahana akan diuji dalam pilkada kabupaten/kota di NTB 2020
Mataram,
Media NTB - Usai gelaran pemilu serentak 2019 ini , maka
pesta demokrasi rakyat akan menyongsong tujuh pilkada kota dan kabupaten 2020
yang tahapannya akan dimulai sekitar bulan September / Oktober tahun ini.
Dipastikan pilkada 7
kabupaten/kota di NTB yakni kota Mataram , KLU , Lombok Tengah , KSB , Sumbawa
Besar , Dompu dan Kabupaten Bima akan berlangsung ketat dan penuh kejutan. Hal
ini mengacu pada hasil pilleg 2019 yang memunculkan banyak figur baru yg berhasil
menumbangkan incombent sebagai wakil rakyat.
Harus diakui hasil pemilihan
legislatif di NTB // meskipun belum diumumkan secara resmi pemenangnya oleh
KPU// di semua tingkatan di NTB telah mengubah persepsi tentang kekuatan
politik petahana.
Sebagai contoh misalnya ,
calon anggota DPR RI dapil NTB2 /P. Lombok diprediksi akan di isi oleh figur
baru , setidaknya 50 persen yakni incumbent 4 orang dan pendatang baru 4 orang
yakni : HBK Gerindra , Humaidi/Sari Yuliati Golkar , Suryadi Jaya Purnama PKS dan
Wartiah PPP . Pun demikian dengan Anggota DPR RI dapil Sumbawa diprediksi akan
diisi oleh figur baru.
Sementara itu untuk Anggota
DPD RI diduga sebagian besar diisi oleh wajah baru yang tidak pernah
diperhitungkan sebelumnya.
*April Spring* dalam Pemilu
Legislatif serentak dan DPD di NTB akan menjadi snow ball dalam pilkada
kabupaten/kota 2020 yakni akan mengilhami bagi munculnya figur baru dalam
pentas pertarungan perebutan pemimpin daerah. Hasil Pileg 2019 yang penuh
kejutan ini akan menjadi spirit bagi figur baru calon pemimpin daerah bertarung
menjadi best of the best melawan incumbent.
Demikianlah release media
Mi6 bagian kesatu yang disampaikan ke media , Sabtu (4/5).
Selanjutnya Direktur Mi6 ,
Bambang Mei Finarwanto , SH mengatakan konfigurasi politik Pilkada Tujuh
Kabupaten/Kota tetap akan mengacu pada perolehan kursi partai dalam pileg di
NTB . Hal ini tentu terkait dengan komposisi perolehan kursi masing - masing
partai di DPRD kabupaten/ kota.
"Makin besar jumlah
kursi partai di parlemen , maka akan memudahkan partai tersebut mengusung
calonnya tanpa harus melakukan deal politik dengan partai lain," kata Didu
, panggilan akrab Dir Mi6.
Selain , ungkap Didu,
Pilkada 2020 mendatang akan lebih berkualitas dengan tampilnya figur baru yang
memiliki kemampuan dan kapabilitas sebagai calon pemimpin daerah disamping
kekuatan logistik politik.
"Hasil Pemilu
Legislatif/ DPD RI 2019 yg banyak memunculkan figur baru harus menjadi early
warning bagi incumbent bahwa telah berhembus angin perubahan yang diinginkan
rakyat," ungkap Didu .
Sirkulasi
Kepemimpinan Daerah
Terkait sirkulasi
Kepemimpinan di daerah didu mengatakan Mi6 senantiasa mendorong munculnya
petarung petarung baru dalam 7 Pilkada kabupaten/ kota 2020 mendatang. Hal ini
tentu akan menjadi pemantik yang positif bagi masyarakat yang menginginkan
perubahan yang lebih baik.
Meskipun demikian , lanjut
Didu bukan berarti Mi6 tidak menginginkan petahana untuk menjadi pemimpin
daerah tapi itu harus dimaknai sebagai bentuk atensi dan apresiasi Mi6 terhadap
munculnya figur baru calon pemimpin daerah yang memiliki talenta dan kemampuan
leadership.
"Jika yang bertarung
hanya para incumbent atau calon boneka untuk memecah suara , pilkada hanya sia
- sia dan tidak memberikan pendidikan politik yang baik," tukas Direktur
Mi6.
Lebih jauh Didu menambahkan
partai politik hendaknya berani menampilkan figur baru atau kader terbaiknya
untuk bertarung dalam momentum pilkada 2020 tersebut agar terjadi regenerasi
kepemimpinan sebagai pemimpin daerah.
"Pilkada 7
kabupaten/kota akan menjadi momentum terbaik bagi parpol untuk melakukan
terobosan politik segaris dengan harapan masyarakat terkait figur kepala daerah
yang idamkan ,". Tutupnya.(Ucok)
Post a Comment