Pawai Budaya Hari Jadi Bima Diwarnai Unjuk Rasa Petani Garam


Bima, Media NTB - Dalam momentum Hari Jadi Bima Ke 379, tahun ini diwarnai dengan aksi unjuk rasa di cabang Talabiu Kecamatan Woha Kabupaten Bima.



Puluhan masa aksi yang tergabung dalam Pemuda Petani Garam Talabiu ini, melakukan aksi dengan blokir jalan sehingga pengguna roda dua dan empat maupun peserta pawai budaya agak sedikit terganggu perjalanannya.



"Di Hari Jadi Bima ini seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Bima ikut meriahkan dengan melakukan pawai budaya, sedangkan kami melakukan aksi dengan menuntut kembali janji yang telah dilakukan oleh Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri SE". Ungkap Indra sebagai Koordinator Lapangan saat ditemui oleh media ini. Kamis (04/07/19).



"Janji itu disertai dengan tanda tanga diatas materai yang Rp.6000, tentang standarisasi harga garam". Jelasnya



Kenapa kemudian adanya aksi seperti ini, karena memang adanya keterpurukan harga garam yang sangat menurun.



Diakuinya bahwa, harga garam saat ini hanya Rp. 6000-8000, dengan keadaan harga garam seperti itu lebih banyak pengeluaran biayan untuk gaji buruh dari pada pendapatan petani garam.



"Sementara kalau dibandingkan dengan sebelumnya biasanya harga garam ini mencapai dari Rp. 30.000-40.000". Katanya



Hanya saja selama ini Bupati Bima tidak merealisasikan apa yang menjadi keluhan masyarakat lebih khususnya para petani garam ini. Turupnya.(Ucok)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.