Tumidi Pedagang Mie Ayam Dapat Pengalaman Betapa Pentinganya Memiliki Jaminan Kesehatan


Bima, Media NTB - Kesehatan adalah kebutuhan dasar setiap insan manusia untuk dapat melakukan aktifitas-nya sehari-hari. Dengan memiliki tubuh yang sehat, juga dapat melakukan aktifitas dan produktifitas seperti bekerja, berdagang, berlibur dan sebagainya.


Tapi jika terkena resiko kesehatan seperti sakit, maka aktifitas dan produktifitas akan menurun yang akan berdampak pada pengeluaran finasial. Disinilah pentingnya memiliki perlindungan dan menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) agar tidak khawatir dengan biaya pengobatan yang mahal.


Tumidi (35) adalah seorang pedagang mie ayam yang antusias membagi pengalamannya bahwa memiliki jaminan kesehatan itu sangat penting, apalagi di zaman sekarang yang segalanya serba mahal, termasuk pengobatan.



“Tahun 2017 kemarin anak yang baru berumur 3 tahun harus dioperasi hernia. Panik dan bingung mas, mikir berapa biayanya apalagi saya ini kan cuma pedagang mie ayam, penghasilan pas – pasan dan tidak menentu. Waktu di rumah sakit saya tanya berapa biayanya, dan dibilang sekitar 10 juta rupiah sudah termasuk obat – obatan dan kamar. Saya kaget kalau sebesar itu biayanya, dan saya saat itu tidak punya uang segitu banyak. Mau tidak mau akhirnya saya pinjam uang kesana kemari untuk biaya pengobatan anak”. Ujarnya.



Tumidi yang saat itu menemani anaknya operasi sempat ditanya oleh petugas. “Sempat ditanya saya, bapak sudah jadi peserta JKN-KIS belum? Jika sudah, biaya operasi anak bapak bisa dijamin sesuai prosedur. Saya kurang mengerti apa itu JKN-KIS dan setelah dijelaskan tentang BPJS Kesehatan baru saya mengerti. Tidak sangka jika JKN-KIS itu begitu membantu biaya pengobatan apalagi yang membutuhkan biaya mahal. Waktu itu saya juga tidak ngeh untuk daftar, tapi setelah musibah yang menimpa anak saya, baru saya sadar ternyata begitu pentingnya mempunyai jaminan kesehatan”. Bebernya



Setelah anaknya selesai dirawat, Tumidi beserta keluarganya segera mendaftar menjadi peserta JKN-KIS sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau Peserta Mandiri di hak Kelas III. Tumidi belajar dari pengalaman anaknya bahwa sakit tidak bisa diduga datangnya sehingga sangat wajib memiliki perlindungan.



“Alhamdulillah ada JKN-KIS sehingga kami sekeluarga terlindungi dan tidak perlu khawatir lagi. Apalagi dengan iuran yang sangat terjangkau, sehingga kami yang hidup pas – pasan pun bisa ikut serta. Alhamdulillah juga sampai saat ini kami belum pernah nunggak iuran, walaupun saya cuma pedagang kecil, karena iuran yang kami keluarkan tidak sebanding dengan biaya yang nantinya dikeluarkan jika terjadi musibah. Kalau saya sakit, gimana mau jualan untuk dapat uang. Namun tentunya kami selalu berdoa agar dijauhkan dari segala musibah, Aamiin”. Tutupnya.(Ucok)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.