Keren, Sambut 17 Agustus Pemdes Sangiang Buka Turnamen Catur


Bima, Media NTB - Bukan cuman dimeriahkan oleh Festival Sangiang Api dan pertandingan bola mini,  turnamen catur non Master se Kecamatan wera umum  menjadi kegiatan yang cukup menarik dalam menyambut hari kemerdekaan NKRI yang ke 74 tahun 2019, yang diadakan oleh masyarakat dan pemdes Sangiang.



Pembukaan Turnamen catur tersebut dilakukan pada kamis kemarin (01/08/19) Pukul. 14.00 wita dan akan ditutup minggu besok, Lomba catur terbuka Non Master se kecamatan Wera umum dengan menggunakan sistim  Swiis 9 Babak dan bagi yang mendapatkan juara akan mendapatkan hadiah satu juta rupiah serta hadiah catur yang disediakan + Tropi oleh pemerintah desa Sangiang.



Kepada seluruh peserta yang hadir, Kepala Desa Sangiang A. Rasid H. Imran, SE mengatakan, Satu kegiatan yang terjadi kita bangun bersama hari ini, saat ditawar oleh Kusnadi (masyarakat setempat) yang masuk di kantor desa, "apakah pemdes siap membangun lomba catur,?" Kata kusnadi. Saya menjawab, kata Kades, sepanjang kegiatan itu dapat menyatukan kita bersama, apa yang tidak bisa kita lakukan,?. Spontanitas saya mengapresiasi yang disampaikan oleh beliau. 



"Kegiatan ini bertujuan untuk membangun persaudaraan kita, bukan cuman untuk masyarakat sangiang tetapi juga untuk seluruh masyarakat Wera pada umumnya, menyatukan kebersamaan, mengasah otak" ucap Kades dirilis langsung Media NTB pada lokasi tersebut.



Pemerintah desa berjanji untuk kedepan pemerintah desa ingin merancang kegiatan lomba catur tersebut lebih profesional dan lebih baik lagi. Bukan saja lomba sampan dan bola mini yang pemerintah rancang, tetapi lomba catur wajib dilakukan setiap tahunnya hal itu juga dijelaskan bahwa turnamen catur merupakan suatu olahraga yang cukup bergengsi dan juga untuk mengasah pengetahuan dan menyatukan persaudaraan masyarakat.  



Hal senada juga disampaika  ketua panitia,  Drs. Busran, bahwa lomba catur merupakan ajang untuk menyatukan persaudaraan.



"Kegiatan ini selain untuk menyambut 17 Agustus hari kemerdekaan NKRI yang ke 74 juga merupakan ajang untuk menyatukan persaudaraan antar sesama masyarakat sangiang dan Wera pada umumnya" tandasnya.



ini aturan dalam turnamen catur yang dibacakan oleh panitia, yaitu.



Bagi peserta memakai pakaian yang rapi dan sopan, bagi pemain yang menang akan mendapatkan nilai satu, apabila remis akan mendapatkan nilai sama-sama setengah, apabila pemain tidak hadir dalam waktu 15 menit sebelum bermain akan dinyatakan gugur atau We'o, apabila ada masalah yang dianggap mengecewakan pada saat pertandingan maka dapat berprotes sebelum pertandingan berlangsung, waktu pertandingan paling lama 20 menit dan apabila belum selesai di waktu normal akan ditambahakan waktu ekstra atau tambahan 3 menit berdasarkan urutan nomor meja catur, penentuan pemegang bidak catur berdasarkan angka ganjil, open skak dinyatakan mati apabila ditunjuk oleh lawan, bidak atau pion promosi wajib disebutkan nama pengganti dan kalau tidak disebutkan maka tetap jadi bidak atau pion, waktu pindah posisi atau blokir yang dipegang terlebih dahulu harus rajanya, bidak catur yang terlanjur dipegang harus dijalankan kecuali bidak catur yang tidak mungkin dijalankan, pelanggaran atas ketentuan tersebut maka akan dilakukan diskualifikasi, langkah yang dinyatakan selesai apabila tangan pemain telah dilepaskan bidak catur yang dipegang dan apabila seorang pemain memegang catur lawan harus dimakan atau ditangkap kecuali bidak catur lawat tersebut tidak bisa dimakan, apabila pemain melakukan skak pada tempat yang sama akan dikatakan remis dengan persetujuan kedua belahpihak, penonton tidak boleh memberikan kode atau aba-aba berbisik kepada pemain.(Iphul)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.