1 Tahun Zul-Rohmi, Pendapat Daerah Hingga Pengiriman Pelajar Jadi Problem


Mataram, Media NTB - Diskusi Publik bertajuk "Kilas Balik Satu Tahun Zul-Rohmi" semakin hangat. Diskusi yang digelar di De-Lima Cafe Kota Mataram, Kamis malam, 19 September 2019, mengulas segala program Zul-Rohmi dalam setahun.



Wakil Ketua DPRD Fraksi Gerindra, Mori Hanafi, menyoroti pendapat pusat hingga daerah yang masuk NTB.



"Era Zul pendapatan dari pusat kurang, pendapatan dari daerah tidak ada. Saya enggak heran kalau ada utang enggak mudah diselesaikan dengan sederet keinginan," katanya.



Mori bahkan membandingkan satu tahun era kepemimpinan TGB, di mana pada 2017 belanja NTB kurang, namun diselamatkan melalui deviden atau langkah lain yang dilakukan TGB. Namun kata Mori, langkah tersebut tidak lagi ditemukan pada era Zulkieflimansyah.



"Sudah APBD minim, Perda percepatan ditempatkan Rp750 miliar. Saya enggak yakin pemerintah mampu bayar," kata mantan calon Wakil Gubernur NTB itu.



Mori juga menyoroti janji kampanye Zul-Rohmi terkait pengiriman pelajar sekolah di luar negeri menggunakan dana CSR. Namun belakangan justru ada dana APBD yang digunakan. Itu dinilai tidak konsisten sesuai janji.



"Soal beasiswa, janji politik kampanye tidak akan menggunakan APBD. Semestinya kalau CSR tidak mampu menutupi antusias masyarakat yang mau, ya minta...," selorohnya.



Diskusi yang diinisiasi M16 tersebut terus berlanjut menghadirkan para tokoh. Bahkan, peserta antusias dengan melontarkan kritik dan saran untuk kepemimpinan Zul-Rohmi. Tutupnya.(Ucok)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.