Anton! Mau Tenang? Jadilah Peserta Jkn-Kis


Bima, Media NTB - Anton (46) adalah salah satu warga Kelurahan Sadia, Kota Bima yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau Peserta Mandiri dengan hak perawatan di Kelas II.


Pria yang kesehariannya bekerja sebagai buruh harian lepas ini mengaku bersyukur karena seluruh anggota keluarganya telah dijamin oleh Program JKN-KIS. Selain itu merupakan kewajiban yang diamanatkan oleh peraturan,  menjadi peserta JKN – KIS adalah persiapan ketika suatu saat dirinya maupun anggota keluarganya sakit.


“Selama saya menjadi peserta, saya sendiri tidak ingin sakit. Walaupun namanya manusia suatu saat pasti akan sakit, tapi setidaknya saya tenang karena sudah menjadi peserta JKN-KIS, apalagi jika nnti sakitnya memerlukan biaya yang besar, jadi saya tidak perlu khawatir lagi,” ujarnya.


Menurut Anton, hadirnya program JKN-KIS benar – benar membantu masyarakat yang ingin berobat, terutama yang berasal dari golongan tidak mampu. Selama ini dirinya mendengar atau membaca di media tentang dampak positif program JKN-KIS, walau sesekali ada pemberitaan negatif tentang JKN-KIS.


“Kalau diberitakan negatif itu biasa, pasti ada pro dan kontra. Tapi saya disini lebih melihat dampak positif dan manfaat program JKN-KIS. Penyakit – penyakit yang membutuhkan biaya besar dijamin, bahkan pengobatan seumur hidup seperti cuci darahpun dijamin. Saya sendiri tidak ingin menderita penyakit tersebut, tapi darisana saya melihat manfaat yang diterima jauh lebih besar daripada iuran yang dibayarkan. Maka darisana saya mengacungi jempol terhadap program JKN-KIS ini,” terangnya.


Mengenai pemberitaan perihal kenaikan iuran, Anton juga memberikan pendapatnya, bawasannya Pemerintah juga pastinya telah mencari jalan terbaik untuk keberlangsungan program JK-KIS.


“Sebagai peserta JKN – KIS yang mampu kita wajib ikut bergotong royong membantu masyarakat lainnya yang membutuhkan. Walalupun saya disini hanya bekerja sebagai buruh harian lepas, namun saya juga berusaha tetap rutin membayar iuran. Ubah pemikiran kita, jangan saat akan digunakan saja baru ingat membayar, setelah itu tidak mau bayar lagi. Salah itu. Seharusnya kita bersyukur jika kita tidak menggunakan kartunya, artinya Allah SWT masih memberikan kita kesehatan sehingga bisa menolong sesama dan tentunya akan mendapatkan pahala.”. Tutupnya.(Ucok)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.