Dinas Dikbudpora dan Program INOVASI Gelar Sosialisasi Literasi Dasar


Bima, Media NTB - Upaya untuk terus menggiatkan gerakan  literasi di Kabupaten Bima khususnya dalam hal pengembangan keterampilan literasi dasar terus digalakkan. 
             


Senin (23/9) Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Pendidikan Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga bekerjasama dengan Program INOVASI menggelar Sosialisasi awal program pelatihan literasi kelas awal bagi sekolah-sekolah dasar diikuti 30 peserta yaitu para kepala sekolah dan para guru kelas awal (Kelas I - III) yang menjadi sasaran program INOVASI di Aula SKB Kecamatan Bolo.
                


Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Bima, Zunaidin, S.Sos, MM,  dan  Kepala  Bidang Perencanaan Sosial Budaya Bappeda Kabupaten Bima, Raani Wahyuni, ST, MT,. M.Sc juga turut hadir pada kegiatan sosialisasi ini. 
              


Kadis Dikbudpora menyampaikan keinginannya agar program semacam ini bisa diperluas jangkauannya termasuk ke wilayah-wilayah jauh seperti Kecamatan Tambora. 
                  


"Kami akan memberi dukungan penuh agar model-model inovatif semacam ini juga bisa dirasakan oleh para guru yang ada di wilayah Tambora." ujar Zunaidin.
                   


Sementara itu, menurut Raani Wahyuni, pengembangan literasi seperti ini merupakan salah satu program strategis yang menjadi prioritas di Kabupaten Bima. "Kegiatan ini sejalan dengan semangat untuk mewujudkan Bima Sebagai Kabupaten Literasi".  Ujarnya.
                



Raani juga menyampaikan apresiasinya pada program INOVASI yang terus memberi dukungan pada pembangunan kualitas pendidikan, dan berinvestasi pada masa depan di Kabupaten Bima.
              

Communication Officer INOVASI Provinsi NTB, Junaedi Uko mengatakan  ada tujuh sekolah dasar di Kabupaten Bima yang guru kelas awalnya akan mendapat pelatihan dan peningkatan kapasitas literasi yang akan berlangsung dalam beberapa tahapan hingga bulan November mendatang.  
                  



"Fokus pelatihan adalah bagaimana membuat guru mampu mengidentifikasi tingkat kemampuan membaca yang berbeda di antara anak muridnya. Nantinya, para guru ini diharapkan bisa memperlakukan para siswa itu sesuai dengan kemampuannya". Jelas Junaedi.(NM)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.