HMI Berpeluang Mengisi Space Entreprenour Milenial


Dompu, media NTB - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dinilai mampu menjadi salah satu motor kebangkitan wirausahawan milenial di Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Sentral Muslim Group,  Ir. Hadi Santoso,  ST,  MM, saat menjadi Pembicara dalam Latihan Kepemimpinan (LK) II Tingkat Nasional, yang diselenggarakan Pengurus HMI Cabang Dompu, bertempat di Hotel Semada,  Dompu, NTB, Selasa (24/9) malam. 



"Tingkat kesejahteraan sebuah negara, sangat ditentukan jumlah entreprenour yang ada didalamnya. Termasuk Provinsi NTB, membutuhkan wirausahawan baru. Bahkan program prioritas Gubernur NTB,  salah satu nya adalah menciptakan 1.000 wirausahwan baru," ujar,  Hadi Santoso,  yang juga Staf Khusus/Tim Ahli Program Prioritas Gubernur NTB itu. 



Menurut Hadi, saat ini jumlah wirausahawan di Indonesia masih sangat sedikit,  belum mencapai 5%. Begitupun di Provinsi NTB. Hal itu menjadi peluang besar bagi siapapun yang serius menggeluti dunia usaha. Terutama kaum milenial.



"Bisnis hari ini, justru memberi peluang terbesar untuk para generasi muda. Seperti adik-adik HMI ini,  karena masuk di era digitalisasi 4.0. Dimana, pemahaman paltform bisnis berbasis digital,  android,  media sosial, dan marketplace, menjadi penentu kesuksesan bisnis. Nah,  ini kan gawean sehari-hari generasi Melenial," lanjut Hadi,  dihadapan puluhan peserta LK II yang antara lain berasal dari Kabupaten Dompu,  Kota/Kab Bima,  Lombok Tengah,  Gowa, Makassar itu. 



Semua bisnis yang konvensional mulai dtinggalkan oleh konsumennya, karena para konsumen milineal telah bermigrasi ke jaringan online. Sehingga,  perusahaan-perusahaan besar telah banyak yang gulung tikar,  seperti Hi Tech Mall,  Matahari,  Hero, Mangga Dua Mall, dan lain lain. 



"Semua bisnis harus berinovasi dan menyongsong era digital. Secara umum bisnis paltform digital, naik di atas 300%. Meski mengalami penurunan saat ini, karena resesi ekonomi dunia. Hal ini,  berbanding terbalik dengan bisnis yang tetap mengandalkan transaksi konvensional, yang terus mengalami penurunan secara drastis," Imbuh Hadi. 



Hadi memberi semangat kepada para Kader HMI itu,  untuk serius menggeluti bisnis. Tanpa terpaku dengan kebutuhan modal finansial. Karena modal terbesar dalam era digital adalah jejaring dan penguasaan/penerapan teknologi.  



"Banyak yang ingin memulai bisnis ragu,  karena keterbatasan modal finansial. Padahal di era digital,  modal tidak begitu prinsip. Dengan bermodalkan HP Android pun,  kita sudah bisa memulai bisnis. Kita bisa saja memilih jualan di marketplace besar yang telah ada. Tinggal melihat produk terlaris dan perbaiki cara promosi,  insya Allah bisa jalan," terang Korwil Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Bali-Nusra ini.  



Bisnis apapun, menurut Hadi, baik Trading,  service/jasa, investasi,  maupun manufature. Tetap membutuhkan penguatan di "Lima P", Personality,  Produck,  Promotion,  Place,  dan Price. 


"Jangan lupa,  untuk mulai bisnis,  pilihlah berdasarkan passion atau hobby, ATM (Amati Tiru Modifikasi), dan peluang yang ada. Dengan passion/cinta, kita akan bisa terus bangkit dari setiap kegagalan. Karena tak ada satu pun bisnis yang berjalan mulus tanpa kegagalan. Jadi dalam bisnis tak penting berapa kali kita gagal,  yang terpenting bagaimana kita selalu mampu bangkit, " tutup Pria yang juga Wakil Ketua KADIN Bima ini.(NM)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.