Dosen STIT Sunan Giri Bima Ini Melakukan Penelitian Terkait Perkembangan Budaya Rimpu


Bima, Media NTB - Puluhan ribu masyarakat Kota Bima, yang melakukan pawai rimpu dalam rangka Dirgahayu TNI Ke-74 beberapa hari yang lalu, sehingga menarik perhatian bagi salah satu dosen yang ada di kampus STIT Sunan Giri Bima untuk melakukan penelitian terkait masalah rimpu tersebut.



Rimpu merupakan salah satu budaya orang Bima, dan itu menjadi pembeda bagi orang Bima dengan orang-orang lain yang ada diluar Kota maupu Kabupaten Bima.



"Karena ini kegiatan pemerintah Kota Bima, sehingga ini menjadi kesempatan besar bagi saya untuk mengumpulkan data serta melakukan penelitian terkait perkembangan rimpu". Ungkap Muhammad Irfan M. Pd.I Saat dikonfirmasi oleh media ini. Selasa (15/10/19).



Lanjut Irfan, karena menjadi sasaran utamanya dalam penelitian nanti tentu pemerintah, karena bagimana peran pemerintah dalam mengembalikan nilai budaya rimpu ini. 



Masih banyak masyarakat diluar Kota dan Kabupaten Bima yang belum mengetahui tentang rimpu. "Maka dari itu judul penelitian yang saya angkat terkait perkembangan budaya rimpu dalam mengahadapi modernisasi dan globalisasi". Katanya.



Kata Irfan, meskipun rimpu ini sudah digantikan dengan jilbab atau cadar dikarenakan perkembangan jaman, akan tetapi nilai yang terkandung didalamnya tetap ada.



Dijelaskannya bahwa pada jaman kesultanan rimpu ini dijadikan sebuah hukum budaya, karena para gadis jaman dulu jika tidak memakai rimpu keluar rumah maka dikecam oleh masyarakat sekitar.



"Saya sangat berharap kepada masyarakat Kota maupun Kabupaten Bima ini, agar budaya rimpu bisa dilestarikan kembali. Karena dengan adanya budaya rimpu yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dapat memberikan sedikit pemahaman terkait dengan agama mayoritas masyarakat bima". Harapnya.



Rimpu juga merupakan budaya masyarakat bima, dengan menggunakan sarung tenun khas Bima (Tembe Nggoli). Serta mengenakan rimpu, maka secara tidak langsung masyarakat Bima hendak menunjukkan identitas budayanya yang kental dengan nilai keislaman. Tutupnya.(Ucok)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.