Warganet Menolak Gerakan Radikalisme dan Propaganda Asing Demi Lancarnya Pelantikan Presiden Terpilih


Oleh : Siska Melati (Netizen/Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Borobudur)



Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden akan digelar pada Minggu (20/10) mendatang. Berbagai persiapan pun sudah dilakukan termasuk antisipasi adanya aksi unjuk rasa atau pergerakan kelompok radikal yang ingin menggagalkan pelantikan.




Antisipasi ini dilakukan aparat kepolisan bersama aparat lainnya, dengan sebelumnya melihat perkembangan masih adanya upaya-upaya provokasi serta propaganda yang dilakukan oleh kelompok pihak yang tak suka terhadap pemerintah yang konstitusional yang terpilih lewat hasil proses demokrasi yang akan melsaksanakan program dan kebijakan selama 5 tahun mendatang dan bahkan lebih jauh kebelakang berbagai kelompok penyebar kebencian tersebut juga sudah teridentifikasi terkait dengsn kelompok-kelompok yang ingin merusak dan memecah belah NKRI ysng berdasarkan Pancasila alias kelompok radikal.




Hal ini sudah terlihat dari berbagai kasus yang berkembang belakangan ini mulai dari kasus ptopaganda isu diskriminasi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, hingga unjuk rasa mahasiswa yang berujung kerusuhan di beberapa daerah. Terbaru adalah kasus penusukan yang dilakukan kepada Menko Polhukam, Wiranto.



Sehingga membuat masyarakat sekaligus pegiat media sosial (warganet) menolak keras aksi gerakan radikalisme dan gerakan gerakan kelompok lainnya yang ingin menggagalkan pelantikan nanti.



Masyarakat beserta warganet pun siap mengawal konstitusi dan pelantikan presiden terpilih dengan melakukan deklarasi menolak keras aksi gerakan radikalisme dan aksi sebar konten positip sukseskan pelantikan dan program pemerintah 5 tahun mendatang Bahkan secara offline masyarakat secara bersamaan di beberapa daerah akan melaksanakan aksi lanjutan mengawal konstitusi dengan menggelar long march melewati Istana Kepresidenan sebagai wujud dukungan terhadap kepemimpinan nasional yang terpilih secara demokrasi dan konstitusional.



Hal ini semua dilakukan bahwasanya ingin membuktikan jika masyarakat tidak takut untuk melawan tindakan radikalisme dan siap melawan hoax serta propaganda negatif yang dilakukan oleh pihak baik dalam maupun luar. Terlebih momentum pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih ini adalah sebuah pesta demokrasi yang wajib untuk seluruh masyarakat rasakan dengan damai tanpa ada pergolakan sebagai sebuah kemenangan demokrasi, kemenangsn konstitusionsl serta kemenanganbseluruh rakyat Indonesia.(NM)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.