Dukung Industrialisasi dan Zero Waste, Wakil Gubernur Sambut Baik Kehadiran Gojek di NTB


Mataram, Media NTB - Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kehadiran Gojek dengan berbagai fasilitas dan fitur layanan lainnya  seperti  GoFood, GoLife, GoMassage, goclean dan beragam fitur bisnis berbasis UMKM lainya, kini semakin eksis  dan diminati masyarakat.



Kehadiran gojek di tanah air telah mendorong dan merangsang tumbuhnya kreativitas bisnis dan industri pemasaran secara online dikalangan UMKM dan kaum perempuan, termasuk di NTB,  ujar  head regional corporate affairs Gojek,  Alfianto Domy Aji didampingi  Regional Government relations, Charly Raya dan Perwakilan Gojek Mataram saat menghadap Wakil Gubernur NTB, Dr.Hj.Siti Rohmi Djalillah, di kantornya di Mataram, Selasa (26/11-2019).



Menurut Alfianto Domy Aji dengan adanya berbagai program pendukung kesejahteraan yang dikembangkan oleh Gojek,  maka berdasarkan survey yang  dilakukan Fakultas ekonomi dan lembaga demografi UI  menunjukkan bahwa sejak tahun 2018 gojek telah memberikan kontribusi sebesar Rp.55 Triliun lebih ecara nasional. 



"Dengan kehadiran Gojek di NTB akan dapat ikut membantu menggerakkan NTB. Kontribusi gojek terhadap perekonomian nasional se-Indonesia disumbangkan melalui UMKM dengan Gofood" tuturnya.



Ia juga mengungkapkan di mataram NTB,  saat ini semakin banyak masyarakat dan UMKM terutama perempuan yang melakukan pendaftaran untuk Gofood. Adanya aplikasi ini menjadikan masyarakat yang terdiri dari Usaha Maysarakat Kecil Menengah (UMKM) semakin mudah memasarkan beragam produk dengan aplikasi Gojek, tegasnya.



Karena itu, untuk mendukung program industrialisasi dan berbagai program di NTB, termasuk program Zero Waste, maka Gojek menawarkan sejumlah program dukungan untuk penguatan kapasitas masyarakat. 



"Bu Wagub Kami (Gojek  read) punya program pelatihan untuk perempuan bagi peningkatan skill jualan online, seperti bagaimana mengemas produk, bagaimana memasarkan dan meningkatkan kualitasnya dengan menggunakan kemajuan teknologi informasi", ujar Charly. 



Selain itu, sejalan dengan program untuk mendukung NTB Zero Waste, kata Charly,  gojek juga memiliki  konsens untuk terus mengirangi penggunaan kantong plastik. Ia menjelaskan bahwa didalam algoritma/aplikasi telah tersedia beragam pilihan untuk costumer. Misalnya bungkus plastik diganti  box. Juga punya program pemberdayaan perempuan dibidang ekonomi produktif. Misalnya, di pulau Jawa telah bekerja sama dengan muslimah NU untuk peningkatan keterampilan Muslimah NU dibidang usaha ekonomi produktif, ujarnya.



Wakil Gubernur NTB yang akrab disapa Umi Rohmi menyambut baik kehadiran Gojek di NTB. Apalagi gojek, kata Umi Rohmi memiliki konsens besar pada program-program dan upaya untuk pemberdayaan masyarakat, terutama perubahan mindset dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.  Seperti pengembangan usaha ekonomi produktif dan pemasarannya, secara praktis dan nyaman dengan memanfaatkan teknologi digital.



Program-program itu menurut wagub sejalan dengan program industrialisasi yang sedang giatnya dilakukan Pemda di NTB untuk meningkatkan ekonomi dan nilai tambah produk bagi masyarakat.  Jika selama ini, produk-produk pertanian, perikanan, hasil laut dan produk lainnya dikirim dalam bentuk bahan mentah, maka melalui industrialisasi, kami ingin ada nilai tambah ekonomi bagi masyarakat, dengan mengirim barang yang sudah diolah, ujarnya.



Menurut Wagub, dilingkungan pemerintah Provinsi NTB saat ini banyak meluncurkan program yang berkaitan dengan perubahan mindset.  Misalnya Ntb bersih (zero waste), pelestarian hutan, kesehatan, pengurangan TKI ilegal, perdewasaan usia perkawinan dan Revitalisasi posyandu yang kesemuanya memerlukan kerja keras dalam membangun  mindset masyarakat, terangnya. 



"Bicara zero waste sebenarnya lebih banyak urusan kabupaten/kota. Tetapi dengan melihat kondisi sampah saat ini, maka pemerintah provinsi juga tidak bisa berpangku tangan. Tetapi harus hadir mendorong dan memfasilitasi masyarakat", imbuhnya. Karena itu, di NTB sudah menerbitkan  perda tentang sampah.



“Perubahan mindset pada masyarakat seperti zero waste ini kita benar – benar perhatikan bahwa sampah yang ada nantinya dapat menjadi sumberdaya, dan hal ini kita sudah himbau kepada masyarakat agar memilah sampah dari rumah" tuturnya.



Selain itu, sampah yang telah dipilah dapat dikelolah dibank sampah, banyak variasi tukar sampah saat ini, ada yang tukar sampah dengan sembako, tukar sampah dengan kuota internet bahkan tukar sampah dengan biaya kuliah. "Adanya bank sampah tentu memudahkan juga bagi masyarakat untuk sama - sama mengumpulkan sampah yang dapat didaur ulang kemudian ditukarkan dengan berbagai hal, banyak inovasi yang dibuat bank sampah di NTB" jelasnya.



Gojek juga mengusulkan kepada Wagub NTB untuk mengadakan pelatihan bersama dengan Muslimah Nahdlatul Wathan (NW) untuk memanfaatkan teknologi sebagai media pemasaran sehingga akan ada pemanfaatan yang dapat dirasakan. 



"Kalau kita mengadakan pelatihan kepada jamaah NW bersifat turun temurun dalam artian, pelatihan ini akan terus menjalar hingga ke berbagai unsur yang ada didalamnya, tentu pelatihan pemanfaatan teknologi dapat digunakan ibu-ibu jamaah apalagi sekarang banyaknya jamaah yang sudah tidak asing dengan smartphone" jelasnya.(MB)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.