Keluarga Aman Karena Sudah Dilindungi Jkn-Kis


Bima, Media NTB - Selama ini banyak masyarakat awam berpikir bahwa maag hanyalah penyakit sepele yang bisa hilang seiring berjalannya waktu. Maag merupakan penyakit yang menyerang lambung manusia yang dipicu oleh tingginya kadar asam lambung.Tingginya asam lambung dipengaruhi oleh pola makan yang berantakan. Misalnya, selalu makan terlambat dan mengonsumsi makanan dalam porsi besar secara mendadak. Jika tak ditangani dengan baik, maag bisa berubah menjadi maag kronis yang bisa berbahaya bahkan menuntun pada kematian.



Azhar (22) adalah salah satu peserta JKN-KIS dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU). Azhar bersedia menceritakan pengalaman adiknya yang bernama Harumi (8) dalam mendapatkan pelayanan kesehatan saat terkena penyakit maag kronis.



“Waktu itu sekitar bulan November 2018 lalu, adik saya memang punya kebiasaan menunda makan, sehingga rentan kena sakit maag. Awalnya saat itu adik saya makan buah durian padahal belum makan nasi. Saya sudah wanti – wanti agar makan nasi terlebih dahulu karena saya tahu perutnya sedang kosong saat itu, namun tidak dihiraukan olehnya. Dan saya khawatirkan pun terjadi, selang beberapa jam pada malam harinya, adik saya tiba – tiba muntah terus. Orang tua khawatir karena kondisi adik saya sangat lemas, sehingga langsung dilarikan ke UGD RSUD Bima sekitar jam 3 subuh”. kenang Azhar.



Setelah diperiksa oleh Harumi didiagnosa terkena maag kronis, sehingga harus mendapatkan perawatan lebih lanjut di rumah sakit, jadilah menginap selama 3 hari.Mulanya Azhar takut akan biaya pelayanan kesehatan selama adiknya dirawat di rumah sakit, karena hanya memiliki jaminan kesehatan dari JKN-KIS dan tidak memiliki asuransi kesehatan lain.



“Mulanya sempat khawatir juga, karena banyak mendengar ini itu yang bersifat negatif, tidak dijaminlah, ribetlah, antre lamalah, ya seperti itu”. lanjut Azhar.



Rasa khawatir Azhar ditepis saat hari ke 4 kepulangan adiknya dan proses administrasi di rumah sakit. Azhar terkejut mengetahui jikalau perawatan adiknya selama 3 hari di rumah sakit tidak dikenakan biaya apapun alias Rp 0.



“Saya tidak menyangka segala biaya perawatan dan pelayanan kesehatan adik saya selama 3 hari di rumah sakit dijamin oleh program JKN-KIS. Saya benar – benar berterima kasih dan juga saya juga merasa aman karena sudah dilindungi oleh JKN-KIS, namun tentunya saya tetap berdoa kepada Allah SWT semoga keluarga saya selalu diberikan kesehatan”. ujar Azhar.



Ia berharap dengan pengalaman yang ia dapatkan menjadi sebuah pelajaran bagi seluruh peserta JKN-KIS. Menurutnya apapun programnya jikasudah diikuti sesuai ketentuan yang berlaku maka semuanya akan terasa lancar dan nyaman, tentunya harus dibarengi dengan dukungan yang positif.



“Saya pribadi berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat pada program ini, dan berharap program ini terus berkelanjutan karena memang manfaatnya yang luar biasa, dan juga yang sangat penting jangan menciptakan ataupun menyebarkan berita negatif yang sejatinya tidak benar. Bagaimanapun program ini sangat berpihak kepada rakyat dan sangat dibutuhkan oleh seluruh masyarakat Indonesia”. Tutupnya (Ucok).

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.