Kabupaten Bima Kehilangan Figur Kepemimpinan, Arah Baru Pembangunan Berkelanjutan


Oleh : Rahman Alif


Ditengah banyaknya persoalan Daerah Kabupaten Bima hari ini, yang tidak berorentasi pada keadilan dan Kesejahteraan Sosial, kerap persoalan kita menjadi menghambat Pembangunan selama bertahun-tahun, lebih utama krisis kepemimpinan.



Selama Kepemimpinan IDP-Dahlan, dengan Visi "Bima Ramah" sama sekali tidak memiliki capaian yg bisa di harapakan,  pada semua sektor pembangunan, baik pada bidang pertanian,  Pendidikan, Ke-Agamaan, Sosial, Pokitik dan Kebudayaan,  minimal memiliki standar Capaian yang bisa diraskan secara langsung oleh masyarakat,  Sebut saja Kabupaten Bima Kehilanga identitas.



Krisis kepemimpinan ini,  dengan alasan sederhana IDP - Dahlan gagal membuat sistem Kepemimpinan yang efektif, lihat Dinas-dinas Di Pemda Kab. Bima,  sama sekali tidak bekerja untuk melayani Rakyat. Biaya Hidup Pelayan lebih besar yang dilayani,  Semestinya  sebagai Pelayan masyarakat Pemda Kab.  Bima memeberikan Pelayana terbaik untuk Rakyat.



Isu soal Pertanian,  Agraria,  Infrastruktur,  Konflik Sosial,  Moral dan Politik Kekuasaan dalam pandangan masyrakat Kab. Bima menjadi Catatan buruk dari Visi Bima Ramah,  dimana tidak ada standarisasi ketercapain pembangunna yg bisa rasakan selama ini,  lihat monta (bagiam selatan), Parado,  Sanggar,  dan semua kexmatam dk Kabupaten bima selama ini rata@raya mengeluhkan soal absen (ketidak hadirnya)  pemerintah dalam menfasilitasi kebutuhan dasar masyarakat kita.



Kabupaten Bima memerlukan kepemimpinan yang kuat, adil, dan melayani,  kita sungguh prihatin dengan keadaan sosial dan politik di kabuoaten. Bima hari ini,  dimana  masih kuat oleh budaya oligarki, keinginan menang sendiri, komunal, dan jauh dari keadaban. Maka kita butuh kepemimpinan yang kuat dan adil untuk melunasi kegagalan ini, anggap saja imi kesalah sejarah,  kekhilfan Pemikir-pemikir visioner, para Magister, doktor dan pemerhati sosial yang semestinya tidak lagi benjargonkan lanjutkan pada memtum yang salah. Samahalnya kita ingin jatuh pada lubang yang sama.



Demokrasi sebagai sistem seleksi kepemimpinan kita yang sampai hari ini berjalan, ada KPU dan BAWASLU sebagai pelaksana Tugas mensukseskan Pelaksanaan Demokrasi ini,  sebagai Catatan kritis soal ini adalah kita masih saja memproduksi kepemimpinan jauh dari nilai dasar Demokrasi sesungguhnya, atau jangan-jangan kita sedang dikasih dengan gula-gula,  atas keberlajutan Kebobrokan atas kepemimpinan dengan cara-cara yang tidak sehat? Yang saya pahami nilai-nilai utama dan keadaban demokratis belum tertanam dalam diri kita.



Demokrasi masih sebatas prosedur konstitusional bagi seseorang atau sekelompok orang untuk meraih atau merebut kekuasaan. Lembaga-lembaga ini harus benar-benar berdaulat termasuk dari hegemoni politik oligarki.



Terakhir menjadi catatan untuk para Team Pemenangan/team Sukses, Waktu Pilkada Kabupaten Bima tinggal hitung Hari,  Berikan pencerdasan kepada masyarakat makna penting demokrasi, maka penting kepemimpinan,  juga makna penting keberadaan Team Sukses sebgai Penyiar, pendakwah, penyalur informasi yang menguntungkan masyarakat kita.(**)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.