Sediakan JKN-KIS Sebelum Sakit


Bima, Media NTB – Arfan (84 tahun) yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini menyadari betapa pentingnya kesehatan sebelum sakit datang. Ia melindungi dirinya dengan menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).


Arfan mulai menceritakan awal mula ia menjadi peserta JKN-KIS saat datang ke kantor BPJS untuk mencetak kembali kartu JKN-KIS miliknya yang hilang.


“Saya sudah menjadi peserta JKN-KIS sejak tahun 2017 lalu, namun saya baru menggunakan kartu saya ketika terkena stroke pada tahun 2019 tepatnya bulan Pebruari lalu,” ungkapnya sambil menunjukkan kartu JKN-KIS miliknya. Senin (09/03/20).


Diakuinya, selama ia mengalami stroke harus melakukan kontrol kesehatan sebanyak 3 kali dalam sebulan di rumah sakit, selama melakukan kontrol. Dirinya mengaku tidak pernah dipersulit sama sekali oleh pihak pemberi pelayanan kesehatan dalam hal ini rumah sakit.


Ketika tim jamkesnews menanyakan terkait iuran yang dibayarkan, Arfan juga mengomentari terkait perubahan iuran yang harus dibayarkan keluarganya tiap bulan.


“Saya tidak masalah dengan adanya perubahan iuran, kalau masalah uang untuk bayar iuran itu gampang dicari, lagi pula pelayanan yang saya dapatkan juga lebih bermanfaat dan sangat baik,” jelasnya.


Walaupun Arfan kesehariannya sebagai petani dengan penghasilan tidak menentu, namun tetap memilih menjadi peserta segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU). Karena merasa masih mampu membayar iurannya sendiri dan tidak ingin membebankan iurannya kepada pemerintah.


Selain itu, ia juga menceritakan tentang anaknya yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS,


“Bahkan anak saya kemarin tidak pakai JKN-KIS ketika rawat inap di rumah sakit selama seminggu dan iuran yang dikeluarkan cukup besar yaitu 4 juta rupiah.  Jadi saya pikir kalau harus mengeluarkan sebanyak itu lebih baik uangnya digunakan untuk bayar iuran BPJS ini karena lebih ringan,” bebernya


Dirinya mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan dengan adanya program JKN-KIS ini, sehingga kesehatan keluarganya bisa terjamin.


“Saya berterimakasih sekali, kalau tidak ada BPJS Kesehatan ini, saya belum tentu bisa mengontrol dan berobat untuk penyakit saya. Semoga pelayanan kesehatannya juga akan terus ditingkatkan dan diperbaiki,” tutupnya.(Ucok)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.