Ini Alasan Air Terjun Lampuru Desa Campa Layak Dikunjungi


Oleh : M. Daud Akbar ST

Lelah dengan rutinitas harian dan butuh jalan-jalan? Nah sebenarnya jika mau jalan-jalan menyenangkan, enggak perlu kok keluar banyak uang. Kamu bisa mendatangi lokasi wisata terdekat, ramah kantong, namun tetap berkesan, terlebih saat ini sedang pendemi covid 19 maka menepi di daerah tepian merupakan pilihan tepat untuk mengisolasi diri.



Bagi kamu yang tinggal di Bima dan Dompu, coba melipir ke air terjun lampuru yang terletak di Desa Campa Kecamatan Madapangga. Itu adalah salah satu tempat wisata yang menawarkan kesejukan air terjun ditambah pemandangan rerimbunan pohon dengan hutan yang masih terjaga.



Air Terjun lampuru sendiri berasal dari kata “sampuru” yang berarti semprot atau menyemprot, kata ini dipilih sebagai nama karena penduduk setempat mendeskripsikan lampuru sebagai air terjun yang terlihat seperti disemprot dari atas sehingga menimbulkan semburan yang besar dan dahsyat.



Desa Campa adalah sebuah Desa yang terletak diujung selatan Kecamatan Madapanga dengan jarak tempuh dari pusat kota Madapangga sekitar ± 30 menit, dalam terminologinya Desa Campa berasal dari Bahasa Bima “Campa” yang secara harfiah dapat diartikan sebagai selingan dan dapat pula diartikan ditanggalkan sangat bergantung kata yang mendahului atau mengikuti karena “campa” merupakan kata yang bersifat pasif.


Penduduk Desa Campa, konon menurut cerita yang berkembang ditengah masyarakat merupakan penduduk yang awalnya nomaden, mereka berasal dari daerah pegunungan parado yang sekarang menjadi Kecamatan Parado, sebuah daerah di bagian selatan Kabupaten Bima. Penduduk tersebut bermigrasi menuju utara dan kemudian membentuk koloni yang sekarang berubah menjadi sebuah desa.



Dari sumber lain mengkisahkan bahwa penduduk asli Desa Campa berasal dari sebuah desa primitive yang terletak dipegunungan antara Desa Risa dan Campa, Desa tersebut benama Desa Lodo yang konon menurut cerita karena kekurangan akses maka pemerintah setempat menghimbau penduduk desa untuk turun ke dataran yang mudah diakses, sehingga terbentuklah dua desa, yakni Desa Campa dan salahsatunya berada di Kabupaten Dompu yaitu Desa Lodo.



Jarak tempuh menuju Air Terjun Lampuru sekitar ± 7 km dari Desa Campa, memasuki areal hutan oi taba yang berjarak sekitar ± 5 km dari Desa Campa pengunjung langsung disuguhkan dengan jernihnya air yang mengalir di sungai oi taba yang diyakini bersumber dari air terjun lampuru, untuk menghilangkan penat pengunjung dapat mandi dan berendam disungai oi taba.



Spot Menarik 

Selain oi taba, desa campa juga kaya dengan situs sejarah seperti situs wadu tembe (batu sarung), wadu janga (batu ayam) dan tentu saja yang paling ikonik adalah air terjun lampuru, Air terjun lampuru memiliki sejumlah spot menarik untuk berswafoto. Kamu bisa pilih spot foto yang paling menarik di banyak tempat. Di sepanjang jalan menuju air terjun kamu dapat menikmati pemandangan yang memanjakan mata dengan latar belakang hutan dan gunung. Dengan jalur yang sedikit menanjak lokasi air terjun lampuru juga cocok untuk trecking, kemudian bagi pencinta olahraga ekstrim terdapat tebing-tebing yang tinggi dan menantang untuk ditaklukan, disela-sela tebing tersebut terdapat sarang lebah, selain itu wisatawan juga bisa menyaksikan langsung proses pengambilan madu yang dilakukan oleh pawang dan profesionalnya, kalau berminat pengunjung dapat membeli madu asli yang baru dipanen.


Wisata Murah

Datang ke tempat wisata air terjun lampuru, ramah kantong dan menawarkan pemandangan luar biasa, siapa yang enggak mau? Kamu bisa liburan sambil membawa keluarga atau teman-teman yang lain. Apalagi jika kamu mengajak orangtua, pasti mereka bakalan happy banget menikmati kesejukan alam di sepanjang hari.



Gratis

Ini juga kelebihan dari Air Terjun Lampuru. Kamu masuk ke area ini enggak bayar, kecuali jika mau menggunakan penduduk desa sebagai guid ke lokasi wisata, hanya saja sebagai kompensasinya pengunjung diharuskan membawa dan menanam pohon sebagai upaya melestarikan hutan. Sayangnya belum ada penginapan di lokasi wisata. Oh ya, meski gratis jangan lupa ya untuk menjaga kebersihan di lingkungan tempat wisata. Buanglah sampahmu pada tempatnya dan jangan merusak keindahaan alam ciptaan Tuhan ini.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.