Gandeng UNU NTB, PKH Bahas Implementasi KIP Kuliah


Bima, Media NTB - Pelaksana Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial di Provinsi Nusa Tenggara Barat, menggandeng Universitas Nahdatul Ulama (UNU) NTB.  Membahas responsif kampus pada proses dan implementasi Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, bagi anak Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH.



Pembahasan potensi kerja-sama dalam kerangka membangun sinergitas Program tersebut, antaranya esensi masing-masing program untuk dapat dikolaborasi dan dielaborasi demi kepentingan generasi bangsa. Praktik pekerja sosial PKH  mengangkat derajat pendidikan bagi kaum keluarga pra sejahtera sejalan dengan visi  Kampus yang getol dengan icon sebagai Kampus Peradaban Bangsa.



"Rektor UNU NTB, Dr.Baiq Mulianah, M.Pdi, menyambut baik diskusi awal mengenai potensi kerjasama ini. Karena, konsep orkestra akan memudahkan proses dan implementasi setiap program yang dicanangkan, Menurutnya, Kolaborasi adalah salah satu langkah jitu mewujudkan setiap perencanaan agar program menuai hasil dan terukur.



Terimakasih sudah menyambangi Kampus UNU NTB, semoga silaturrahim ini sebagai langkah awal dalam membangun kerjasama yang berpotensial,” ungkapnya, Selasa 23/6/2020.



"Ia mengungkapkan, Kampus yang dipimpinnya membuka peluang selebar-lebarnya bagi anak KPM PKH untuk menjadi mahasiswa UNU NTB. Apalagi Program Kemensos ini memiliki sumber data yang jelas tentang kepesertaan penerima bantuan sosial (bansos). Terkait program KIP Kuliah, prosedurnnya akan dipermudah, yang terpenting anak penerima PKH memiliki semangat kuliah.



"Ayo anak PKH daftar ke UNU NTB, KIP Kuliah ini cukup membantu. Jika ada kendala mari diskusikan,” Ajaknya.



"Lebih lanjut Mulianah mengklaim bahwa UNU NTB memiliki icon sebagai Kampus peradanan Bangsa, mahasiswa langsung kerja, biaya terjangkau dan pasti wisuda, bahkan ada beasiswa NU. Untuk anak PKH akan menjadi prioritas untuk masuk di UNU NTB. Yang terpenting ada kemamuan untuk kuliah menjadi landasan untuk berubah kearah lebih baik.



Selain berbicara soal  kerja sama tentang anak PKH yang akan kuliah. Ia juga berharap ada kerjasama dinamis dan berkelanjutan secara konseptual. UNU NTB akan memberikan dukungan melalui kerjasama mahasiswa yang melalukan penelitian dan KKN di Desa-Desa. Kehadiran mahasiswa UNU di tengah masyarakat mendukung proses advokasi sumber data dan bantuan sosial yang disalurkan bermanfaat dan tepat sasaran.



“Kami siap mendukung program Kemsosos-Dinsos,” Pungkasnya.



Ditempat yang sama, Koordinator Wilayah (Korwil) PKH NTB, Nurhasim S.Pd merasa bangga bisa hadir di UNU NTB. Apalagi dapat berdiskusi langsung dengan Rektor. Potensi kerjasama yang hendak dibangun memang harus dimulai dengan langkah pertama, yakni silaturahmi, karena silaturahmi cara mudah menata koordinasi. Menurut dia, Program PKH adalah Program Jaminan Sosial. Menjamin kehidupan bagi masyasrakat miskin dan rentan miskin. Jika dilihat Dari data penerima manfaat pada  rekapitulasi KPM dan komponen PKH tahap III 2020, sebanyak 213.214 Penerima manfaat. Untuk Komponen Pendidikan dengan kategeri jenjang SMA Sebanyak 91.247 anak, tersebar di seluruh kabupaten/Kota.



“Ketogori anak SMA, yang berpotensi kuliah sebanyak 91.247 anak,” Terangnya.



Ia menyebutkan, banyak anak prestasi di kalangan penerima manfaat. Baik l prestasi akademis  maupun bidang lainnya. Potensi tersebut harus dipoles dan didukung berbagai kalangan agar generasi harapan dengan keterbatasannya bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Hanya saja, karena ketidakmampuan secara ekonomi, membuat orang tua tidak berdaya untuk menyekolahkan anaknya sampai ke Perguruan Tinggi. Kondisi tersebut seolah menutup harapan dan semangat generasi yang tadinya memiliki potensi. 



Lanjutnya, karena ada kesempatan melalui Program Nasional Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, sangat terbuka kesempatan bagi anak PKH. Apalagi, jika berbicara mengenai sumber data ID BDT dan Kartu PKH. Dirasa anak PKH memili harapan  untuk melanjutkan pendidikan. Untuk itu, ia sengaja menyambangi salah satu kampus yaitu UNU NTB.(Padli)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.