Sekjen Masika ICMI Orda Bima; Perilaku Abnormal Mengancam Moralitas


Bima, Media NTB - Kasus kekerasan seksual terhadap anak di Kota dan kabupaten Bima semakin tak terbendung. jenis kasus yakni pelecehan seksual, abortus, asusila, hubungan seksual dan terhadap anak dan ayah. Untuk itu, terhadap korban yang mengalami tindakan tidak mengenakan tersebut, kata dia pihaknya telah melakukan langkah-langkah seperti preventif dan assessment, dengan tujuan untuk memulihkan ketidakpercayaan dirinya dan kondisi psikologisnya.


Kasus kekerasan terhadap anak sudah menjadi hal yang lumrah terjadi. Bukan SMA saja melainkan anak dibawah umur bahkan anak usia 5 tahun pun pernah mengalami pelecehan seksual. Bukan hanya ayah kandung saja pelakunya, teman sebaya maupun kakek ataukah saudara kandung ada juga. Di era modern sekarang seksualitas menjadi hal yang paling mudah dilakukan bagi siapa saja dan dalam keadaan apa saja. Pasalnya media yang serba canggih ini menjadi salah satu pemicu munculnya tindak kekerasan seksual berupa pelecehan seksual.


Menyusuri Akar Masalahnya


Hal yang paling mendasari terjadinya kasus kekerasan sesual berupa adanya budaya liberal yang kian hari kian menyebar ke seluruh elemen masyarakat baik dewasa ataukah anak-anak. Mudahnya media dalam mengakses situs-situs porno menjadikan generasi sekarang salah dalam mengekspresikan naluri nau’ yang ada pada dirinya. Budaya liberal berupa pergaulan bebas yang menjadi makanan sehari-hari generasi sekarang menjadikan mereka bertindak sesuai dengan keinginannya. Tidak adanya kontrol masyarakat terutama peran keluarga dalam hal ini sebagai sekolah utama baginya hilang begitu saja karena sibuk mengejar urusan dunia.


Generasi sekarang cukup dibekali gadget dan uang saku saja sudah cukup baginya. Akhirnya mereka lebih memilih kehidupan bebas sesuai kehendaknya. Dan pacaran pun menjadi salah satu cara bagi mereka untuk mendapatkan perhatian, padahal justru dari situlah munculnya kekerasan seksual dan jerat kemaksiatan.


Peran negara dalam menangani problematika generasi muda sekarang sangat dibutuhkan dalam membentengi mereka dari budaya liberal yang terus mengakar. Media sosial yang menjadi tempat berselancar generasi muda harus diberikan batasan akses dan mensortir kembali applikasi-applikasi yang dapat mereka gunakan. Karena unsur seksual tidak hanya pada satu applikasi saja melainkan hampir semua applikasi ataukah iklan yang ada terpapar memiliki unsur seksualitas.


Ini wajib menjadi perhatian pemerintah dalam memimpin suatu bangsa, karena yang akan melanjutkan pemerintahan adalah kaum muda. Generasi muda harus memiliki akidah yang lurus tempat ia berpegang dari goncangan dunia sekarang. Namun, kenyataannya sekarang justru agama yang seharusnya menjadi benteng mereka dipisahkan dalam kehidupan. Agama dilarang keras untuk di bawa ke ranah kehidupan. Bagaimana mungkin generasi muda terselamatkan jika kehidupannya dipisahkan oleh agamanya? Dan justru mengambil tsaqofah asing sebagai dasar pemikirannya.


Tak hayal jika kelakuan remaja sekarang hancur berantakan dan kekerasan terjadi pada siapa saja. Sebab hampir semua orang salah menafsirkan soalan agama yang harus dibawa ke ranah kehidupan. Selain itu, pendidikan yang menjadi harapan satu-satunya generasi muda justru menjadi sarang yang sangat membahayakan baginya. Disinilah tempat untuk menumbuhkan bibit-bibit pemikiran sekulerisme-liberalisme, dimana mereka dibiasakan untuk dijauhkan agama dari kehidupannya dan dibiasakan hidup seperti orang barat. Yang lebih mementingkan kehidupan dunia dibandingkan akhirat.


Akhirnya mindset pemikiran generasi muda telah hilang dan jauh dari asas akidahnya. Dengan legalnya segala yang haram seperti rokok, pacaran, dan sebagainya, menjadikan generasi terjerat terus-menerus dalam lingkarannya dan sulit untuk keluar karena dukungan masyarakat sekitar yang sudah tak aman lagi. Bahkan sampai terjadi penyimpangan seksual dikalangan muda-mudi sekarang.


Kembali Kepada Islam


Saatnya generasi muda menyadari bahwa mereka harus menghapus pemikiran  sekuler-liberal yang telah melebur dalam lingkungan sekitarnya. Saatnya mereka bangkit dan berjuang untuk kehidupan yang lebih baik dengan islam. Kenapa harus Islam? Karena aturan Islam sudah terbukti berhasil menciptakan generasi gemilang berjiwa pemimpin yang jauh dari pemikiran asing. Sudah waktunya mereka paham bahwa hanya Islam lah yang mampu menjadi pelindung sekaligus perisai bagi mereka dalam memerangi kebathilan.  


Alhasil hanya Islam lah yang menjaga akidah serta naluri manusia sesuai dengan fitrah. Dengan tidak membawanya menuju lubang kesesatan selamanya, melainkan memudahkan mereka untuk menjauhinya. Sejatinya tidak ada aturan lain yang dapat diterapkan sebagai solusi persoalan sekarang baik diranah pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sebagainya selain Islam. Dan tak ada budaya yang lebih baik selain Islam, bukan liberal yang hanya menyesatkan saja. Wallahu a’alam.


Penulis : Abdarabbi

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.