Asah Keterampilan Siswa dengan Belajar Menyenangkan Melalui Media Origami


Bima, Media NTB - Program Kampus Mengajar adalah salah satu program yang di berikan oleh Kampus Merdeka. Program ini memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk ikut berpartisipasi didalamnya. Program Kampus Mengajar ini sendiri telah mampu menerjunkan lebih dari 14.000 mahasiswa ke Sekolah Dasar di berbagai daerah terutama daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). 


Salah satu pelaksanaan kampus mengajar ada di SDIT AL-ISLAM SUNTU Kota Bima, ada 3 kegiatan utama pada Program Kampus Mengajar yaitu mendampingi pembelajaran, membantu administrasi, dan membantu adaptasi teknologi. Mahasiswa yang ditugaskan mengikuti kampus mengajar di SDIT AL-ISLAM SUNTU Kota Bima adalah Nurvita, Muhammad Supandi mahasiswa Pendidikan Matematika dan mahasiswa Pendidikan Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan, Nurul Farhin mahasiswa Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Indonesia serta Ayu Septa L. mahasiswa Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Mataram. Kami mengadakan kegiatan kreatif dari kertas origami untuk mengembangkan kreativitas siswa melalui ide yang dituangkan ketika melipat atau memberi hiasan pada hasil kerajinannya. Hasil dari kegiatan ini sendiri akan digunakaan untuk menghias kelas mereka dan juga bisa menjadi mainan baru untuk siswa.


Istilah origami berasal dari Bahasa Jepang, yaitu “ori” yang berarti lipat dan “gami” yang berarti kertas. Jadi origami bermakna melipat kertas. Seni melipat ini pertama kali diperkenalkan di abad pertama pada zaman Tiongkok kuno tahun 105 Masehi oleh Ts’ai Lun. Kemudian mulai berkembang dengan pesat di Jepang dan menjadi kebudayaan. Di Indonesia sendiri origami bukanlah hal yang baru lagi. Dari jenjang TK sampai sekolah menengah sudah memanfaatkan origami ini untuk media pembelajaran yang menyenangkan, juga mengajarkan kreativitas, ketekunan, ketelitian, mengasah imajinasi serta keindahan. 


Kegiatan belajar mengajar yang belum sepenuhnya berjalan aktif dan efektif mengakibatkan siswa belum sepenuhnya fokus selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hal ini dikarenakan siswa yang masih bingung dengan metode pembelajaran yang masih dicampur antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran dari rumah dengan jadwal yang tidak pasti, selain itu waktu belajar dikelas yang hanya maksimal 2 jam. Dengan waktu yang singkat ini, kegiatan belajar mengajar pun dilakukan secara cepat, monoton, dan seperti dikejar waktu. Akibatnya siswa kurang dalam hal mengasah keterampilannya, terlebih untuk siswa kelas 1 dan 2 yang masih butuh belajar sambil bermain. Dari sini kami melaksanakan kegiatan yang santai tetapi menyenangkan untuk membangun kembali semangat dan motivasi belajar siswa, juga  olahraga yang baik untuk otak agar tetap aktif.


Origami memiliki peran penting sebagai media komunikasi yang menyenangkan antara guru, siswa bahkan orang tua. Jika dilatih secara konsisten dan diaplikasikan dengan metode yang tepat, maka bisa meningkatkan daya konsentrasi siswa. manfaat-manfaat lain untuk perkembangan siswa pun sangat banyak, seperti : 


Siswa belajar berkreativitas


Jika cara membuat pesawat, perahu kertas, burung sudah diluar kepala siswa, seiring dengan berjalannya waktu siswa juga akan mampu mengikuti untuk membuat berbagai macam model lainnya dan mungkin mereka akan tertantang untuk menciptakan cara membuat model atau bentuk yang sudah dikuasainya itu dengan cara dia sendiri. Hal ini menandakan bahwa siswa berkreasi menghasilkan sesuatu.


Siswa terlatih untuk mengikuti arahan


Belajar origami mengajarkan siswa untuk mengikuti tahap demi tahap lipatan dengan seksama. Misalnya, saat mereka membuat berbagai macam bentuk hewan, mengenal bentuk geometri sederhana, dan masih banyak lagi. Disinilah mereka sudah belajar mengikuti langkah atau petunjuk dan arahan dari guru ataupun gambar tentang langkah-langkah pembuatannya. Proses ini juga akan merangsang logika siswa untuk memikirkan rangkaian hingga tahapan selesai.



Melatih siswa menemukan solusi


Saat membuat sebuah sebuah karya dari kertas origami, pasti terdapat tahapan yang mana itu merupakan rangkaian persoalan lipatan yang beragam. Saat membuat sebuah karya dengan cara mengikuti alur atau langkah-langkahnya, sebenarnya siswa sedang menghadapi persoalan. Jika siswa ini mampu dan berhasil mengikutinya maka ia berhasil menyelesaikan persoalan origaminya. Disaat inilah siswa belajar untuk mencari solusi dan memecahkan masalah.


Melatih siswa berpikir matematis dan perbandingan 


Jenis lipatan yang beragam di setiap karya dari origami itu sendiri tidak hanya membantu siswa mengingat setiap langkah pembuatannya, tetapi melipat origami juga membantu siswa berpikir matematis. Membuat suatu karya bukanlah hanya asal melipat, tetapi membutuhkan perbandingan besar dan kecil lipatan yang akan dilipat. Karena pada dasarnya perbandingan inilah yang akan menjadi keberhasilan dan keindahan karyanya nanti, jika salah satu saja lipatannya tidak sama besar kemungkinan besar untuk hasil akhirnya pun akan berpengaruh.


Dari sini, sebenarnya banyak sekali manfaat yang bisa siswa dapatkan. Dengan kegiatan ini, siswa belajar tidak hanya tentang pengetahuan tetapi juga bisa diiringi dengan keterampilan. Karena yang kita ketahui waktu pembelajaran yang sedikit hanya di pakai untuk pembelajaran  pengetahuan saja dan terkadang keterampilan siswa sudah tidak sempat di laksanakan. Padahal kegiatan-kegiatan untuk keterampilan mampu membantu meningkatkan semangat siswa saat pembelajaran juga motivasi belajar mereka.



Penulis : Nurvita Mahasiswa Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.