Harga Bawang Merah di Bima Tahun Ini Anjlok


Bima, Media NTB - Harga bawang merah tahun ini semakin anjlok kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelunya, begitu yang dialami oleh salahsatu petani Amrin asal Kecamatan Sape Kabupaten Bima.


Tahun ini harga bawang merah jenis super banja dinilai kisaran hanya Rp. 800 000 - 900.000 perkwintal.


"Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jika bawang sudah masuk kategori jenis super jawa dengan super banja, itu sudah kisaran 1,5 juta sampai 1,8 juta perkwintal," kata Amrin saat dikonfirmasi oleh media ini Senin (27/09/21).


Tahun ini kata Amrin, bukannya mengharapkan keuntungan. Untuk mengembalikan modal awal saja tidak sesuai dengan hasil harga bawang saat ini.


"Intinya kami sangat rugi tahun ini, apa lagi banyaknya pengeluaran biaya obat ditambah lagi dengan banyaknya bawang yang mati sebelum melakukan panen. Bahkan ada yang pulang dengan tangan kosong," jelasnya.


Sementara itu Budi Gunawan Kasi Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bima mengatan, persoalan harga bawang merah ini tidak ada Harga Eceran Tertinggi (HET). Yang diatur oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat.


Sebenarnya harga bawang merah yang ada di Kabupaten Bima ini tergantung pasokan Daerah Jawa.


"Kita bisa-bisa saja menjual dengan harga yang tinggi kalau pasokan bawang di Jawa kosong. Tapi mau gimana lagi, saat ini petani di Jawa juga lagi musim bawang," katanya.


"Makanya harga bawang di Bima saat ini sedang anjlok, bahkan bisa menjadi alternatif pilihan untuk mengisi kekosongan gudang karena pasokan bawang di Jawa saat ini masih banyak," cetusnya.


Sebenarnya Pemerintah Daerah harus membuat perda tentang Harga Eceran Tertinggi (HET). Untuk mengamankan harga bawang, karena kasih kepada para petani bawang. Tutupnya (Ucok)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.