Ketua Karang Taruna: Kalau Bisa Bronjong di Dodu Dibongkar Kembali Hanya Menghabiskan Uang Negara!


Bima, Media NTB - Ketua Karang Taruna Dodu Imam Ma'ruf, angkat bicara terkait dengan adanya proyek pembuatan bronjong penahan arus aliran sungai di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima. 


Sebab, Imam melihat batu yang dipakai untuk bronjong tersebut mudah hancur dan tidak layak untuk dipakai.


"Batu yang dipaki di bronjong itu tidak layak dipakai dan cepat hancur. Sebab batu itu mirip tanah kering ketika di injak langsung hancur, bagaimana kalau datang banjir besar," katanya kepada media ini. Rabu (27/10/21).


Lalu batu yang mana yang dikatakan sudah teruji kualitasnya, dan yang layak untuk dipakai. Ini aja baru beberapa bulan selesai kerja sudah banyak yang hancur batunya.


Diakuinya, dirinya bukan tidak merasa bersyukur dengan kehadiran proyek bronjong tersebut. Tapi pihak pelaksana minimal harus melihat kualitas batu yang pakai, dan jangan hanya asal bekerja begitu saja.


"Wajar kami sebagai pemuda yang punya wilayah mengkritik dan mengontrol kehadiran proyek ini. Jika tidak, apa fungsinya kami sebagai masyarakat Dodu ini," tegas Ketua Karang Taruna ini


"Kalau bisa batu yang dipakai di bronjong itu dibongkar kembali, karena merugikan uang negara," cetusnya


Imam juga membantah terkait penyataan pihak pelaksana pekerja bronjong di Kelurahan Dodu. Yang mengatakan tidak tau jumlah anggaran pekerjaan.


"Saya rasa itu hanya alasan yang tidak masuk akal. Sebab, setiap pekerjaan pasti ada RAB maupun volume pekerjaan dan gambar sebagai acuan pekerjaan," jelasnya


Tentu rancangan itu semua berdasarkan nilai uang yang sudah ditentukan, apalagi pekerjaan itu dipihak ketigakan. Tutupnya (Ucok).

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.