Syamsul Hidayah Ketua Umum DPP BMWI Diundang Oleh TV Swasta


Bima, Media NTB - Syamsul Hidayah Ketua Umum DPP Barisan Muda Wirausaha Indonesia (BMWI) Syamsul Hidayah di undang oleh TV Swasta. Dalam acara kewirausahaan Ketua Umum Barisan Muda Wirausaha Indonesia, membahas terkait kontribusi UMKM dan millenialpreneur dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Nasional.



Syamsul hidayah menyampaikan luar biasa kontribusi UMKM ini, kita melihat leningkatan daya saing UMKM berkontribusi besar dalam perekonomian nasional dan pengaruh UMKM terhadap perekonomian Indonesia.



Kita melihat dari 133 juta angkatan Kerja Indonesia bekerja disektor UMKM, baik formal maupun informal. Belum lagi dari total unit usaha di Indonesia, sekitar 64.2 juta unit usaha di Indonesia adalah UMKM dan kita melihat data PDB 61.07% di sumbang oleh UMKM dengan mayoritas ( 37.77% ) berada di usaha mikro kontribusi UMKM ke PDB pada 2020 merupakan yg terendah sejak 2010 yaitu 37.3 %.



Kita melihat data UMKM saat ini 64/65 juta pelaku UMKM (99.9%), 61% penyumbang PDB, 97% penyerap tenaga kerja dan 21% atau 137 juta yang melek digital artinya bahwa, wirausaha dari sektor UMKM luar biasa berkontribusi besar dalam perekonomian nasional.



Syamsul Hidayah juga membahas kewirausahaan dalam sektor UMKM saat pandemi, kita melihat data ada 90% arus khas terganggu, 63%, harus memberhentikan karyawannya dan ada 52% kehilangan pendapatan hingga 50%. Pendemi ini mengajarkan kita untuk terus berinovasi dan bertransformasi produk sehingga menjadi nilai juga dan daya saing tinggi.



Ketua Umum Barisan Muda Wirausaha Indonesia Syamsul Hidayah juga membahas kontribusi kewirausahaan dalam dalam perekonomian nasional masih sangat kurang di negara kita dibandingkan negara tetangga.



Kita melihat data Kewirausahaan di Indonesia relatif masih rendah Yaitu 3.47% masih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Thailand 4, 26%, Malaysia 4, 74% dan Singapura 8,76%. Padahal kita melihat potensi pasar kita sangat besar.



Apa yang menyebabkan Rendahnya Wirausaha Baru di Indonesia kurangnya pembinaan, pelatihan dan pengetahuan ini adalah tugas kita bersama dengan berkolaborasi dengan stekholder untuk terus memberikan pembinaan, pelatihan kewirausahaan sehingga mandsite parapemuda mulai diasah untuk menjadi wirausaha. Tutupnya (Ucok)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.