Kuliah Umum 'Profesionalisme Guru Pendidikan Islam Abad 21', IAIM Bima Hadirkan Prof. Ahmad Tib Raya


Bima, Media NTB - Kuliah Umum yang diadakan oleh Fakultas Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima dengan Tema " Profesionalisme Guru Pendidikan Islam Pada Abad 21" bersama Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, MA, pada tanggal 23 September 2022 di Aula Muhammad Tayeb. Kegiatan ini dihadiri oleh semua mahasiswa Fakultas Tarbiyah dengan Dosen-Dosen yang ada di Fakultas Tarbiyah. Kegiatan ini bukan pertama kali dilakukan oleh Fakultas Tarbiyah melainkan kegiatan Rutin yang dilakukan setiap tahun.


Pada kesempatan ini Hendra, M.Si selaku Rektor IAI Muhammadiyah Bima berterimakasih pada Prof. Thib Raya MA karena sudah meluangkan waktu datang ke kampus IAI Muhammadiyah Bima dan Hendra juga berharap pada Prof. Thib Raya agar memberikan motivasi pada mahasiswa IAI Muhammadiyah Bima agar nantinya mereka bisa bersaing dengan mahasiswa yang di luar Bima.


Pada kuliah Umum ini Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA menyampaikan 6  kompetensi yang harus dimiliki oleh semua orang terutama bagi guru dan dosen karena dengan memiliki 6 kompetensi itu, maka guru itu menjadi guru yang profesional. Ke enam kompetensi itu adalah:

1. Kompetensi Individual/kepribadian. Seseorang harus menunjukkan fitrahnya sebagai manusia secara individual. Individual ini menjadi watak atau karakter masing-masing orang.

2. Kompetensi Pedagogik. merupakan kemampuan Ilmu yang dimiliki oleh masing-masing orang. Setiap orang memiliki kemampuan pedagogik yang berbeda dan mereka harus meningkatkan kemampuanya itu.

3. Kompetensi Sosial. Manusia itu tidak hidup sendirian tapi hidup ditengah orang lain. Hubungan sosial itu harus dijaga sesuai dengan kompetensi sosial kita.

4. Kompetensi Intelektual. Seseorang harus bisa meraih prestasi terbaik dimanapun berada. Dia harus menunjukan intelektual yang tinggi dengan menunjukan prestasi yang baik pula. Misalkan Mahasiswa harus menunjukan intelektual yang tinggi dengan menunjukan IPK yang sangat bagus.

5. Kompetensi Profesional. Adalah kemampuan seseorang melaksanakan tugas-tugas mereka dengan baik dan sempurna. Jadi kalau mahasiswa diberi tugas, harus mengerjakan dengan baik dan sempurna dengan demikian kalian akan menjadi guru yang profesional setelah menjadi guru nanti.

6. Kompetensi Spiritual. Adalah kompetensi seseorang dimana dia mampu menjaga hubungan baik dengan Tuhan (Allah SWT) dengan karakter yang mulia, Akhlaq yang baik. Salah satu Kompetensi spiritual itu adalah Do'a. Allah bisa merubah ketentuan yang sudah ditentukan-Nya pada seseorang dengan memperbanyak berdo'a.

Selanjutnya, Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA menjelaskan pengaruh digital di era 21. Tuntutan terhadap guru agar menjadi guru yang profesional adalah:

1. Guru harus mengfasilitasi dan menginspirasi siswa belajar  secara kreatif.

2. Guru harus mampu mendesign dan mengenbangkan media digital untuk mengembangkan belajar dan mengevaluasi hasil belajar.

3. Guru harus mampu memanfaatkan media digital dalam bekerja dan belajar.

4. Guru harus memiliki jiwa Nasionalisme dan rasa tanggungjawab tinggi di era digital.

5. Guru mampu menumbuhkan dan mengembangkan rasa profesionalisme dan kepemimpinan.


Pada kesempatan ini juga Prof. Dr. Ahmad Thib Raya memberikan motivasi dan semangat pada mahasiswa IAI Muhammadiyah Bima agar selalu semangat dalam belajar dan tidak merasa minder kuliah di Bima karena kesuksesan seseorang itu bukan karena, dimana mereka kuliah, kampus mana mereka kuliah tapi bagaimana mereka mampu mengolah dan mrngembangkan potensi yang ada pada dirinya masing-masing. Kesuksesan itu akan diraih bila seseorang itu mau berusaha, bekerja, dan berdo'a.


Diakhir kegiatan, Dr. Ruslan, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah menyampaikan Trimakasih banyak pada Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA  karena telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan dosen-dosen yang ada di Fakultas Tarbiyah serta memberi semangat, motivasi pada mahasiswa guna mempersiapkan diri menjadi pendidik profesional di masa yang akan datang.(NM)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.