Antisipasi Bencana Alam, Pemkab Lombok Barat Gelar Rakor


Lombok, Media NTB - Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan berbagai stakeholder dalam rangka mengantisipasi kejadian bencana alam di Kabupaten Lombok Barat.

 

Rapat koordinasi yang berlangsung di Ruang Jayangrane ini dipimpin oleh Bupati Lobar H. Fauzan Khalid didampingi Penjabat Sekda Lobar H. Ilham, dan dihadiri oleh Dandim 1606/Mataram Letkol Arm Arif Rahman, Perwakilan dari Kapolres Lobar, Perwakilan dari Kapolres Mataram, Basarnas, Kepala OPD dan para camat, Rabu (12/10).

 

Pada kesempatan itu dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Kediri Restu PM mengatakan, peringatan dini mengenai potensi-potensi bencana di Kabupaten Lombok Barat seperti intensitas hujan tinggi, angin kencang, banjir dan lain-lain, terjadi harus disadari oleh semua pihak.

 

"Dapat kami perkirakan bahwa potensi hujan hingga akhir tahun masih sangat tinggi atau potensi hujan lebih tinggi dari biasanya. Tetapi memasuki awal tahun potensinya akan cenderung berkurang karena lautnya semakin tinggi dan juga Lanina segera berakhir," katanya.

 

Menurutnya, Lanina dan juga Elnino menjadi faktor yang sering mengganggu iklim di Indonesia termasuk di Nusa Tenggara Barat (NTB), termasuk di Lombok Barat.

 

"Dari dasarian 1 Oktober, tercatat banyak sekali kejadian curah hujan lebat di wilayah NTB. Tercatat hujan lebat di 40 titik pos hujan dengan frekuensi kejadian sebanyak 55 kejadian di antaranya 50 kejadian hujan lebat, 4 kejadian hujan sangat lebat dan 1 kejadian hujan ekstrim," terangnya.

 

Lanjutnya, beberapa tahun terakhir ini memang Kabupaten Lombok Barat ditimpa oleh bencana seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan bencana lainnya. Jadi tindakan antisipasi sangat diperlukan untuk mencegah dan bagaimana sistem untuk penanggulangan bencana.

 

Kalak BPBD Lobar Mahnan mengatakan, seperti arahan dari Kepala BNPB Pusat meminta seluruh pemangku kebijakan di daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi cuaca ekstrim yang diperkirakan masih akan melanda wilayah tanah air dalam kurun sepekan ke depan.

 

"Sebagai tindaklanjut itu semua kita di Lombok Barat akan membentuk tim siaga bencana dengan melibatkan unsur dari TNI dan Polri serta instansi vertikal lainnya," ujarnya.

 

Dia katakan akan segera melakukan Apel Kesiapsiagaan untuk mengetahui potensi yang disiapkan oleh Lombok Barat dalam rangka menghadapi cuaca ekstrim tahun 2022 ini.

 

Tujuan utama diadakan rapat ini sambungnya, untuk mempersiapkan diri menghadapi masalah yang akan datang dan pembagian tugas yang jelas termasuk kontrol peralatan yang ada.

 

"Untuk kita ketahui bersama bahwa 10 Kecamatan di Lombok Barat memiliki potensi rawan bencana seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan kekeringan pas musim kemarau," akunya.

 

Saat ini lanjut dia, sampai kurun waktu Januari-pertengahan Oktober 2022 walaupun transisi dari musim kemarau masuk ke musim hujan ini sudah terjadi beberapa bencana di wilayah Lombok Barat.

 

"Dengan berbagai fenomena alam yang terjadi harus kita antisipasi bersama dalam menjaga Kabupaten Lombok Barat ini tetap aman dan nyaman," ungkapnya.

 

Dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat akan mengantisipasi bencana yang akan terjadi dan meminta bantuan stakeholder untuk sama-sama bekerja dalam penanggulangannya.

 

Sementara itu, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid meminta Kalak BPBD untuk mempercepat tim siaga bencananya supaya jelas siapa yang bertanggung jawab termasuk dalam konteks hal-hal yang dibutuhkan ketika nanti terjadi bencana.

 

"Untuk Posko ini juga sangat penting dan saya meminta untuk ditetapkan di mana titik posko ketika nanti terjadi bencana di suatu tempat. Ini juga akan memudahkan kita untuk mendistribusikan bantuan," ungkap bupati dua periode ini.

 

Ketua PMI Lobar ini menyebutkan, untuk pemotongan ranting pohon untuk seterusnya dilanjutkan dan mengidentifikasi pohon-pohon mana yang harus ditebang.

 

"Saya berharap kepada seluruh camat untuk segera melaporkan pohon-pohon yang sudah lapuk atau berbahaya bagi pengendara untuk dilakukan penebangan. Karena kemarin kita tahu di jalan raya Lembar sudah ada korban jiwa," tegasnya.(ProKopi Lobar)

 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.