Lombok Timur Siaga Bencana Alam, Bupati Pimpin Apel Pasukan Gabungan


Selong, Media NTB - Cuaca ekstrim berupa hujan lebat yang disertai angin kencang terjadi di awal pancaroba. Cuaca mengalami perubahan sangat cepat dan sulit di prediksi. Kondisi itu mengakibatkan terjadinya bencana alam dibeberapa kawasan yang memakan korban, harta dan jiwa. Hal itu disampaikan Bupati Kabupaten Lombok Timur H. M. Sukiman Azmy saat menjadi pemimpin apel pasukan siaga bencana alam di kabupaten Lombok Timur, Selasa (18/10).

 

Ditambahkannya, cuaca ekstrim yang tengah melanda daerah ini menyebabkan pohon-pohon tumbang di jalan raya, luapan air sungai, parit, dan selokan yang menggenangi jalan, hingga kerusakan lainnya, seperti: merusak infrastruktur dan tanaman pangan masyarakat. “Tumbangnya pohon dan tergenangnya jalan raya sudah pasti mengakibatkan terganggunya arus lalu lintas dan aktivitas masyarakat,” ujar Bupati.

 

Bupati mengaku prihatin atas bencana puting beliung yang baru saja menimpa desa Keruak dan Jerowaru. Kejadian itu mengakibatkan kerusakan 50 unit rumah dan 3 warga mengalami luka-luka. Akan tetapi pemerintah daerah cepat tanggap dengan mengambil beberapa langkah seperti pembersihan di lokasi dan pemotongan pohon tumbang yang menimpa rumah penduduk, serta memberikan bantuan lainnya.

 

Menurut Bupati, bencana alam dapat terjadi kapan dan dimana saja. Ia mengingatkan agar analisis pemerintah melalui BMKG menjadi atensi bersama. “Kita tidak perlu menunggu terjadinya bencana yang lebih besar dan masyarakat menjadi korban, baru menentukan langkah-langkah,” katanya. Ia berharap agar semua komponen daerah, khususnya yang berkaitan langsung dengan analisi kebencanaan melakukan pemetaan, kemudian memastikan kesiapsiagaan yang tepat, baik kesiapan personil, sistem dan peralatan. Ia juga meminta untuk menyediakan kebutuhan pokok dan lainnya dalam menghadapi cuaca ekstrim tersebut.

 

Sebagai Langkah pencegah Pemda, melalui Dinas Priwisata telah mengeluarkan surat yang berisi penutupan sementara lima objek wisata alam dan enam objek wisata bahari sejak 10 oktober 2022 sampai batas yang belum bisa ditentukan.

 

Terakhir, Ia meminta agar tidak mengabaikan koordinasi dalam penanggulangan bencana. “Dalam penanggulangan bencana alam dari hilir sampai ke hulu hendaknya koordinasi mata rantai jangan diabaikan,” katanya.

 

Ia meminta seluruh jajaran Pemda Lotim berperan dalam penanggulangan bencana. Bupati menegaskan bahwa hal itu merupakan tanggung jawab bersama, sehingga setiap OPD harus berkoordinasi dan memiliki tekad yang kuat.

 

Apel yang berlangsung di depan halaman kantor Bupati itu diikuti OPD teknis seperti Satpol PP, BPBD, Dinas Sosial, Damkar juga unsur TNI dan Polri.(NM)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.